Mohon tunggu...
Lufnatul Awwaliyah
Lufnatul Awwaliyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Konten Budaya

Mari bercerita tentang budayamu dan budayaku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asal-usul Nama Pulau Kangean dan Profilnya

23 Oktober 2021   14:17 Diperbarui: 23 Oktober 2021   14:28 1684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika berbicara tentang sejarah maka akan banyak simpang siur kisah di dalamnya. Ada yang membenarkan ada pula yang menyalahkan. Kita tidak bisa mebenarkan dan menyalahkan seratus persen sejarah  karena sejarah adalah kejadian yang terjadi di zaman dahulu yang tidak di alami oleh orang masa kini. Sejarah akan dikatakan valid atau benar adanya jika memang ada saksi sejarah yang mengalami dan melihat langsung kejadian tersebut itupun harus dengan bukti. Apalagi sejarah yang berkenaan dengan terbentuknya suatu daerah, yang mana kejadian tersebut telah terjadi puluhan bahkan ratusan tahun lamanya.

Sejarah terjadinya suatu daerah di Indonesia biasa disebut dengan Legenda, biasanya penyampaiannya dari lisan ke lisan. Faktanya, ketika kisah disampaikan dari lisan ke lisan berpeluang mengalami perubahan dari kejadian sebenarnya, semua tak terlepas dari sifat manusia yang kadang suka membubuhi kata agar menarik atau justru jauh dari kejadian yang sebenarnya yaitu hoaks. Dan perlu diketahui pula,  jika kebanyakan legenda hampir tidak bisa di jangkau akal misalnya kisah Malin Kundang, jika di pikir secara rasional mana mungkin manusia bisa menjadi batu. Namun, apapun di masa lalu bisa saja terjadi. Saat ini cukup nikmati dan cermati.

Berbicara tentang Pulau Kangean, mungkin sedikit sekali masyarakat Indonesia yang tahu pulau tersebut. Itu hal yang wajar yah, mengingat Indonesia memiliki ribuan pulau lainnya. Pulau Kangean adalah salah satu gugusan pulau Madura. Letak pulau ini di  timur dataran Madura asli, butuh lima sampai dua belas jam perjalanan dengan kapal untuk sampai di pulau tersebut.

Artikel kali ini akan fokus membahas asal-usul Pulau Kangean. Sumber diambil dari beberapa kisah yang dituturkan oleh masyarakat asli pulau Kangean yang usianya sudah terbilang senja. Dan penulis juga membaca dari kumpulan kisah-kisah terjadinya desa di Pulau Kangean yaitu Buleleng yang salah satu penulisnya adalah guru Bahasa dan Sastra SMAN 1 Arjasa.

Awalnya,Pulau Kangean adalah salah satu pulau yang tidak berpenghuni.  Konon katanya pulau Kangean hanyalah hutan rimba dan di tempati banyak hewan jenis unggas yaitu Bekisar. Singkat cerita, dahulu ada seorang anak raja Sumenep bernama Arya Jasa. Pangeran Arya Jasa dibesarkan di lingkup kerajaan, hingga suatu ketika wilayah yang di perintah oleh ayahnya di landa penyakit menular. Banyak masyarakat yang sakit dan meninggal satu persatu. Hingga suatu malam sang raja bermimpi, dalam mimpinya tersebut sang raja di perintah untuk mengutus putranya Arya Jasa menelusuri pulau kecil di bagian timur  Madura. Sang putra harus berkelana untuk mendapatkan keris yang di percaya bisa mengangkat kutukan di kerajaannya.

Bangun dari tidur, sang raja berat hati untuk mengutarakan mimpi tersebut pada pangeran Arya Jasa. Namun demi kesembuhan rakyat sang raja tetap mengutarakan keinginannya pada pangeran. Tanpa berpikir panjang sang pangeran mengiyakan keinginan ayahandanya.

Keesokan harinya raja Arya Jasa berangkat untuk mencari pulau tersebut, dan berhenti di daerah pulau yang di sebut Kangean. Berdasarkan penuturan masyrakat asli Kangean, nama Kangean di ambil dari kata “Kaaengan” dalam bahasa Indonesianya “Ke-airan atau kebanjiran”. Mengapa dijuluki Kaaengan, karena pulau tersebut akan tampak dari kejauhan jika air surut dan ketika air pasang tidak tampak. Hal itu yang menyebakan orang-orang menyebutnya dengan “Kaaengan” dan diplesetkan menjadi “Kangean”.

Lanjut cerita raja Arya jasa mulai mencari keris yang ada dalam mimpi ayahnya. Sebelum mendapat keris Arya Jasa melakukan semedi atau bertapa di daerah paling timur Kangean. Daerah itu sekarang di sebut dengan desa patapan yang berasal dari kata “pertapaan”. Setelah melakukan semedi, pangeran Arya Jasa mendapat petunjuk tentang letak keris. Keris tersebut di temukan di salah satu daerah tengah-tengah pulau Kangean. Tempat ditemukannya keris tersebut juga menjadi tempat dimana pangeran Arya Jasa mendirikan istana atau keraton. Dan sekarang tempat itu di kenal dengan Arjasa berasal dari kata “ Arya Jasa”.

Setelah mendapat keris pangeran Arya Jasa melakukan sembah bakti atau penyerahan agung kepada sang ayah di suatu tempat yang sekarang dikenal dengan “Sambakati” berasal dari kata “Sembah bakti”.

Beberapa masyarakat juga menyatakan jika pulau Kangean dulunya adalah pulau pembuangan para tahanan kerajaan. Orang-orang yang di asingkan ke Pulau Kangean juga rata-rata berasal dari suku berbeda –beda. Hal inilah yang kemudian menyebabkan masyarakat Kangean memiliki perbedaan bahasa dengan pulau Madura walaupun masih terhimpun suku Madura. Jika jalan-jalan ke Pulau Kangean jangan heran jika banyak sekali ditemukan kata yang berbeda dan banyak marga campuran, misal Daeng yang berasal dari Sulawesi atau Kalimantan, Cik yang berasal dari suku Tianghoa, dan Iyek yang berasal dari suku Arab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun