Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Geopolitik Sebagai Panduan Diplomasi bagi Duta Besar Indonesia

2 Juli 2025   21:23 Diperbarui: 2 Juli 2025   21:23 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTdYhuakpPJ9vb-lfflPiowTntNOn0Y6d_AGHcOB3gnoyN2QkN01oTllKE&s=10

Hal ini menggambarkan bagaimana pemahaman geopolitik yang tidak memadai atau absennya representasi diplomatik dapat merugikan kepentingan nasional secara langsung.

Dalam permainan geopolitik global, setiap langkah diplomatik harus dipahami sebagai bagian dari strategi yang lebih besar. Duta besar yang memahami geopolitik akan lebih mampu melihat implikasi jangka panjang dari setiap kebijakan dan tindakan diplomatik. 

Mereka dapat mengantisipasi perubahan power balance dan menyesuaikan strategi diplomasi Indonesia secara proaktif.

Era digital

Dalam era digital dan informasi yang berkembang pesat, pemahaman geopolitik juga harus mencakup dimensi cyber dan information warfare. Duta besar masa kini harus mampu memahami bagaimana teknologi mengubah lanskap geopolitik dan menciptakan kerentanan baru dan, sekaligus, peluang-peluang tidak terduga dalam diplomasi. 

Tantangan geopolitik yang dihadapi Indonesia saat ini menunjukkan bahwa menjaga hubungan baik dengan negara-negara besar tanpa terjebak dalam rivalitas mereka akan menjadi kunci penting untuk mempertahankan stabilitas. 

Dalam analisis geopolitik dan geoekonomi, diplomasi Indonesia harus mencari keseimbangan antara kebijakan bersifat strategis dan kebijakan di tataran praksis. Kompleksitas ini mulai dari pengelolaan hubungan dengan great powers, navigasi dinamika ASEAN, hingga pemanfaatan posisi strategis di Indo-Pasifik, memerlukan diplomat dengan pemahaman geopolitik yang sophisticated. 

Harapan Ketua DPR agar calon duta besar kompeten dengan isu geopolitik dan mampu diterima oleh negara tujuan serta berkomunikasi efektif dengan berbagai pihak mencerminkan pemahaman akan kompleksitas tugas diplomatik di era kontemporer.

Diplomasi Indonesia di masa depan mau tidak mau akan semakin bergantung pada kemampuan duta besarnya untuk memahami dan memanfaatkan dinamika geopolitik global. 

Tanpa pemahaman yang mendalam tentang geopolitik, diplomat Indonesia akan kesulitan untuk memajukan kepentingan nasional dalam sistem internasional yang semakin kompetitif dan unpredictable. 

Oleh karena itu, seleksi dan persiapan duta besar harus memprioritaskan kompetensi geopolitik sebagai fondasi utama keberhasilan misi diplomatik Indonesia di kancah internasional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun