Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Dinamika Aliansi Negara-Negara di Timur Tengah Terhadap Israel dan Iran

16 April 2024   16:41 Diperbarui: 17 April 2024   04:00 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Konflik Iran dan Israel. (Shutterstock via ANTARA)

Semakin meningkatnya polarisasi di Timur Tengah dapat membuat AS terjebak dalam konflik yang lebih besar, terutama jika negara-negara sekutu AS seperti Arab Saudi dan Israel merasa perlu mengambil tindakan lebih agresif terhadap Iran.

2. Aliansi dengan Rusia

Rusia telah berupaya untuk memperluas pengaruhnya di Timur Tengah, terutama melalui dukungannya terhadap rezim Bashar al-Assad di Suriah, yang merupakan sekutu dekat Iran. 

Polarisasi di Timur Tengah menyediakan peluang bagi Rusia untuk meningkatkan pengaruhnya di kawasan tersebut. Rusia menawarkan diri sebagai kekuatan penyeimbang bagi negara-negara yang merasa tidak puas dengan pengaruh AS.

Rusia juga dapat memanfaatkan polarisasi ini untuk memperkuat aliansinya dengan Iran dan negara-negara yang menentang pengaruh AS di kawasan tersebut.

3. Aliansi dengan China

China telah meningkatkan keterlibatannya di Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam bidang ekonomi dan investasi. Polarisasi di Timur Tengah dapat memberikan peluang bagi China. Dibandingkan negara-negara besar lainnya, China memiliki kans memperluas pengaruhnya di kawasan itu sebagai mitra ekonomi dan investor yang tidak memihak salah satu kubu.

Semakin meningkatnya polarisasi di Timur Tengah berpotensi mendorong negara-negara di kawasan tersebut untuk mencari mitra baru, seperti China. Negara ini dianggap sebagai kekuatan yang lebih netral dan tidak terlalu terlibat dalam konflik regional.

Polarisasi dukungan terhadap Israel dan Iran di Timur Tengah memang berpotensi untuk menarik keterlibatan kekuatan-kekuatan besar seperti Amerika Serikat, Rusia, dan China, yang masing-masing memiliki kepentingan strategis di kawasan tersebut. 

Negara-negara di Timur Tengah dapat mencari aliansi dengan kekuatan-kekuatan besar ini untuk mendapatkan dukungan militer, ekonomi, atau politik dalam menghadapi ancaman yang mereka persepsikan dari kubu lawan. 

Namun, keterlibatan kekuatan-kekuatan besar ini juga dapat memperumit dinamika konflik dan berpotensi memicu eskalasi yang lebih besar. Salah satu konsekuensi dari keterlibatan negara-negara besar itu adalah konflik yang berkepanjangan, seperti Israel-Palestina dan Israel-Iran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun