Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Hobi Mahasiswi Zaman Now dan Zaman Dulu, Apa Bedanya?

6 Mei 2021   13:24 Diperbarui: 6 Mei 2021   13:36 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ourdailynewsonline.com

Mahasiswa perempuan atau mahasiswi jaman now memiliki jauh lebih banyak keleluasaan dibandingkan rekan-rekannya di masa lalu dalam memilih hobi. Perkembangan sosial kemasyarakatan tidak lagi terlalu membatasi mahasiswi untuk menekuni hobi-hobi tertentu berdasarkan "wilayah" gender. Semakin sedikit hobi yang melulu menjadi milik gender tertentu. 

Selain itu, perkembangan teknologi di dunia internet juga tidak mengenal perbedaan gender. Kedua kondisi itu setidaknya telah menjadi fondasi penting bagi perbedaan hobi antara mahasiswi jaman now dengan jaman dulu (jadul). 

Sementara itu, hobi-hobi mahasiswi jaman sekarang ternyata tidak ada bedanya dengan rekannya mahasiswa. Pada hobi-hobi tertentu, ada kecenderungan mahasiswi ternyata lebih mendominasi ketimbang mahasiswa. Ada juga hobi tertentu yang dulunya "milik" lelaki, sekarang berpindah ke tangan-tangan perempuan. 

Perubahan ini seolah merupakan tanda penting bahwa kuasa dunia tidak lagi melulu didominasi kaum lelaki, namun juga dimiliki kaum perempuan. Salah satu tanda kekuasaan itu adalah melalui hobi.

Hobi merupakan sesuatu yang dilakukan secara terus-menerus atau rutin, tanpa paksaan, namun penuh dengan kesukarelaan dan kebahagiaan. Menjalankan hobi berarti mendapatkan kesenangan hati. Hobi tertentu kadangkala menjadi sebuah rutinitas, sehingga tidak ada bedanya dengan pekerjaan. Dengan menjadi pekerjaan, hobi bisa menghasilkan uang atau cuan. 

Lalu, apa saja hobi mahasiswi jaman now yang berbeda dengan jadul?

Beberapa hobi mahasiswi ini saya dapatkan melalui informasi dari mahasiswi di perkuliahan saya. Kebetulan ada tugas presentasi mengenai kegiatan mereka (mahasiswa dan mahasiswi) selama masa pandemi. Karena matakuliah bahasa Inggris, presentasi dilakukan dalam bahasa Inggris juga. 

Walaupuan sebenarnya tidak secara khusus membahas hobi dan mahasiswi, namun banyak mahasiswa/i yang bercerita mengenai kegiatan yang menjadi hobi mereka sejak pandemi menyebar dan memaksa mereka "dirumahkan".

Dari situ, saya mengambil kegiatan mahasiswi untuk dikaitkan dengan topik pilihan Kompasiana tentang hobi perempuan. Walaupun diambil dari hobi mahasiswi di kelas saya, ragam hobi itu dapat juga menggambarkan sebagian hobi mahasiswi pada umumnya.

Hobi-hobi mahasiswi itu, meliputi:

1. Merawat tanaman hias. Hobi ini tidak hanya milik bapak-bapak atau ibu-ibu saja, namun juga menarik minat para mahasiswi. Ketekunan dalam merawat tanaman menjadi faktor penting dalam menjalankan hobi ini. Yang menarik, beberapa mahasiswi menjelaskan bahwa hobi ini pada awalnya adalah milik orang tua mereka. Ketika pandemi tidak jelas kapan berakhir dan mereka tetap berada di rumah, merawat tanaman hias pada awalnya menjadi kegiatan untuk mengusir kebosanan. Namun ketika hobi merawat tanaman hias ini bisa menghasilkan uang, mereka menjadi lebih serius menekuni hobi ini. Apalagi satu mahasiswi bisa menjual tanaman hias itu ke luar negeri dengan cara mudah, yaitu portal jual-beli online. 


2. Menggambar atau melukis. Sekali lagi, faktor kebosanan yang disebabkan oleh pandemi telah memaksa mereka mencari kegiatan alternatif. Protokol kesehatan membuat mereka tidak leluasa beraktivitas di luar rumah. Satu dua mahasiswi belajar menggambar atau melukis melalui kursus online yang membanjiri media sosial mereka di masa pandemi ini. Mereka berharap lukisan hasil karya-nya bisa dijual melalui media sosial pula, seperti Instagram.

3. Membuat kue atau makanan. Hobi ini tampaknya lebih banyak disukai dan dikerjakan mahasiswi ketimbang tiga hobi lainnya di tulisan ini. Kebiasaan memasak telah memudahkan mereka untuk membuat kue atau makanan kecil. Beberapa dari mereka mengatakan membuat kue atau makanan kecil lebih mudah laku terjual ketimbang masakan (seperti lauk-pauk). Faktor ini menjadikan mereka menyukai hobi ini. Bahkan frekuensi dan daya tarik membuat kue ini malah lebih besar ketimbang mengikuti perkuliahan online:).

4. Mereviu produk di media sosial. Dibandingkan ketiga hobi di atas, hobi mahasiswi dalam mereviu produk di media sosial merupakan sesuatu yang baru. Mahasiswa jadul yang belum "dijajah" oleh perkembangan kapitalisme ---semacam internet--- tidak mengenal hobi ini. Hobi ini muncul bersamaan dengan maraknya perkembangan interaksi sosial secara online. Mahasiswi sangat berminat menjalankan hobi ini. Selain sebagai latihan menulis, hobi ini mendorong mereka untuk melakukan presentasi mengenai produk tertentu. Jika reviu bagus dan menarik, hobi ini bisa mendatangkan penghasilan juga. Biasanya mahasiswi melakukan reviu terhadap produk-produk kecantikan.

Keempat hobi itu menjadi kegiatan umum dan rutin bagi mahasiswi di masa pandemi ini. Rutinitas dan keseriusan menekuni hobi ini tampaknya didorong oleh peluang mendatangkan penghasilan tambahan. Kebanyakan mahasiswa yang dirumahkan gegara pandemi tidak lagi menerima uang saku seperti ketika mereka berada di kost. Jadi motivasi untuk mendapatkan uang saku menjadi penting bagi mereka untuk menekuni hobi-hobi itu.

Lalu, apa bedanya hobi mahasiswi jaman now dengan jadul? Seperti yang sudah disinggung sejak di awal tulisan, perkembangan internet yang membedakan mereka. Dalam banyak hal, ragam hobi mahasiswi jaman now itu secara sekilas sama saja atau tidak berbeda dengan jaman dulu. 

Namun demikian, kemajuan internet telah memudahkan mahasiswi jaman now menekuni hobi dan mendatangkan cuan, tanpa harus ke luar rumah. Semua aktivitas dilakukan di rumah, apalagi di jaman pandemi ini. Kondisi mengenai perkembangan internet dan pandemi memang telah membuat mereka berbeda dengan rekannya di jaman dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun