Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Konstruktivisme: Membangun Norma Global bagi Vaksinasi Covid-19 Untuk Semua

24 Januari 2021   21:24 Diperbarui: 24 Januari 2021   21:34 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tugas kedua, pelaksanaan norma atau norm implementation. Setelah norma atau aturan main itu dibuat dan disepakati, maka norma perlu dilaksanakan. Tahap ini juga sangat tergantung pada sejauh mana aktor-aktor pembuatnya mau atau tidak melaksanakannya. 

Multilateralisme vaksin menjadi pertaruhan penting dalam upaya bersama secara global. Aturan main mengenai vaksin global, meliputi memproduksi, menyediakan, dan mendistribusikan vaksin Covid-19 ke berbagai negara yang masuk di dalam kriteria itu, termasuk Indonesia.

Meski demikian, ujian sebenarnya dari efektifitas kerjasama multilateral itu adalah pada pelaksanaan norma. Sejauh mana komitmen multilateral dapat benar-benar dijalankan di negara-negara miskin atau tertinggal dengan akses vaksin yang aman, setara, dan terjangkau. 

Kecenderungan unilateralisme melalui kebijakan lockdown nasional dan nasionalisme vaksin telah berhasil diantisipasi, walau berakibat pada keluarnya Amerika Serikat (AS). Berbagai upaya multilateral itu mampu mendorong kerjasama antar-negara dalam penyediaan vaksin secara global untuk semua.

Ketiga, konsekuensi norma. Karena norma atau aturan main ini bukan hukum, maka pelanggaran terhadap norma biasanya tidak menimbulkan konsekuensi hukum(an). Yang terjadi adalah protes dari aktor yang ikut membuat norma terhadap aktor lain yang melanggar atau melakukan tindakan atau perilaku tidak etis dalam hubungan internasional. Tindakan AS ‘merebut’ masker dan alat kesehatan milik negara-negara Eropa menjadi sebuah insiden memalukan. Menghadapi perikaku menyimpang AS, negara-negara itu hanya bisa melakukan protes.

Konsekuensi yang paling penting dari norma vaksin sebagai barang publik adalah manfaat nyata bagi negara-negara yang penduduknya membutuhkan vaksin Covid-19.

Dengan penjelasan itu, konstruktivisme mendorong berbagai aktor dalam hubungan internasional untuk melakukan kerjasama multilateral. Di tengah pandemi yang menuntut negara untuk mengambil kebijakan unilateral (sepihak) dan nasionalistik, konstruktivisme masih memberi peluang bagi negara-negara membangun kerjasama multilateral.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun