3. Penguatan Visi dan Misi Bersama (Menghubungkan Kembali dengan 'Mengapa')
  Mengadakan pertemuan kecil atau lokakarya untuk mengingatkan semua pengajar mengenai visi, misi, serta tujuan bersama lembaga pendidikan, yaitu menyediakan pendidikan berkualitas untuk siswa. Menjadikan setiap orang sebagai elemen penting dari sebuah tujuan yang lebih bermakna, memindahkan perhatian dari perselisihan pribadi kepada tujuan bersama
4.Pemberian Tugas dan Tanggung Jawab yang Bermakna (Pemberdayaan)
Mendelegasikan tanggung jawab atau peran kepemimpinan dalam proyek tertentu yang sesuai  dengan minat dan keterampilan guru tersebut, memimpin inisiatif literasi atau pertunjukan seni. Dengan menciptakan rasa percaya dan memberikan penghargaan atas kemampuan mereka, yang bisa membangkitkan rasa memiliki dan kebanggaan.
5. Mendukung Kolaborasi dan Penghargaan (Kolaborasi & Penghargaan)
Membentuk tim kerja yang terdiri dari guru-guru dengan berbagai karakteristik. Saya memastikan untuk secara terbuka menghargai setiap kontribusi dan pencapaian, apapun ukurannya, dari semua anggota tim, termasuk guru itu sendiri. mencoba Membangun suasana yang aman untuk berbagi gagasan dan menghargai setiap usaha, memperkuat hubungan sosial di dalam tim
6. Pengembangan Profesional yang Sesuai (Pengembangan Tertarget)
Menyediakan pelatihan atau seminar yang tidak hanya fokus pada peningkatan keterampilan pedagogis, namun juga pada keterampilan lunak seperti pembentukan tim, komunikasi yang efektif, dan manajemen konflik. Saya menawarkan ini kepada seluruh tim, bukan hanya untuk individu tertentu. Investasi dalam pengembangan diri guru menjadi wujud komitmen sekolah terhadap kesejahteraan dan kemajuan mereka.
7. Konsistensi dan Keteladanan (Konsistensi & Contoh):
 Saya menerapkan aturan, komunikasi, serta sikap secara konsisten. Saya selalu menampilkan sikap yang ingin saya lihat, yaitu menghargai, terbuka, dan berfokus pada solusi dalam setiap interaksi. Keteladanan sangat penting. Tim akan lebih mudah bersatu dan menghormati pemimpin yang bisa mereka percayai dan hormati.
Refleksi
Setelah menjalani langkah-langkah yang telah disebutkan secara berkelanjutan, perubahan mulai terlihat. Guru yang awalnya sulit untuk diajak bekerjasama secara perlahan menunjukkan sikap yang semakin terbuka. Seiring waktunberjalan guru tersebut mulai mau berpartisipasi secara aktif dalam pertemuan dan bahkan mengerjakan tugas kelompoknya dengan baik. Refleksi paling signifikan adalah bahwa konflik sering diakibatkan bukan oleh keinginan untuk melawan, melainkan oleh kebutuhan untuk didengarkan, diakui, dan dihargai