Mohon tunggu...
Luda sofiah
Luda sofiah Mohon Tunggu... Kepala Sekolah

menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengubah Tantangan Menuju Kualitas

25 September 2025   09:16 Diperbarui: 25 September 2025   09:13 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto diskusi dewan guru SD Negeri sadah 

 

Mengubah Tantangan Menuju Kualitas

Mungkinkan Strategi humanisyang di lakukan kepala sekolah berdampak pada kualitas tim kerja menjadi solid?

 

Latar Belakang

Sebagai pemimpin di Sekolah Satuan pendidikan sekolah Dasar Negeri Sadah, saya mengalami hambatan yang cukup rumit dalam menciptakan tim kerja  yang solid. Tantangan utama bersumber dari seorang guru yang sangat sulit diajak untuk duduk bersama berkolaborasi dan berkomunikasi. Sikap tersebut menyebabkan  rintangan dalam kerja tim di satuan pendidikan, menghalangi komunikasi yang baik, dan dapat menurunkan semangat bersama serta kualitas pembelajaran. Apabila masalah ini dibiarkan, hal ini tidak hanya akan merusak dinamika tim tetapi juga dapat memberikan efek buruk pada suasana sekolah serta hasil akademis Murid.

Tujuh Tahapan Mengatasi dengan Prinsip Humanis

Pendekatan Personal dan Empati (Seeking to Understand):

    Saya mengajak guru tersebut berdiskusi dengan suasana yang nyaman dan santai, tidak di kantor kepala sekolah, melainkan di lokasi yang lebih nyaman. Diskusi tersebut tidak langsung menyentuh tentang kinerja, tetapi lebih berfokus pada menanyakan tentang bagaimana kabarnya, tantangan yang mungkin dihadapi (baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi), serta mendengarkan keluhannya tanpa mengganggu. Tujuannya adalah untuk membangun rasa percaya dan menunjukkan bahwa saya peduli padanya sebagai individu, bukan sekadar sebagai karyawan.

2. Refleksi dan Umpan Balik yang Membangun (Constructive Feedback)

Setelah hubungan diperbaiki, saya memberikan masukan yang spesifik mengenai pengaruh sikapnya terhadap kelompok.Saya menerapkanmetode "Saya merasakan..."sebagaicontoh,"Saya merasakan program kita terhambat saat komunikasi tidak berjalan lancar," bukannya "Anda selalu menunda-nunda." Ini bertujuan untuk menjaga martabat guru tersebut dan menekankan solusi, bukan mencari kesalahan.

3. Penguatan Visi dan Misi Bersama (Menghubungkan Kembali dengan 'Mengapa')

    Mengadakan pertemuan kecil atau lokakarya untuk mengingatkan semua pengajar mengenai visi, misi, serta tujuan bersama lembaga pendidikan, yaitu menyediakan pendidikan berkualitas untuk siswa. Menjadikan setiap orang sebagai elemen penting dari sebuah tujuan yang lebih bermakna, memindahkan perhatian dari perselisihan pribadi kepada tujuan bersama


4.Pemberian Tugas dan Tanggung Jawab yang Bermakna (Pemberdayaan)

Mendelegasikan tanggung jawab atau peran kepemimpinan dalam proyek tertentu yang sesuai   dengan minat dan keterampilan guru tersebut, memimpin inisiatif literasi atau pertunjukan seni. Dengan menciptakan rasa percaya dan memberikan penghargaan atas kemampuan mereka, yang bisa membangkitkan rasa memiliki dan kebanggaan.


5. Mendukung Kolaborasi dan Penghargaan (Kolaborasi & Penghargaan)

Membentuk tim kerja yang terdiri dari guru-guru dengan berbagai karakteristik. Saya memastikan untuk secara terbuka menghargai setiap kontribusi dan pencapaian, apapun ukurannya, dari semua anggota tim, termasuk guru itu sendiri. mencoba Membangun suasana yang aman untuk berbagi gagasan dan menghargai setiap usaha, memperkuat hubungan sosial di dalam tim

6. Pengembangan Profesional yang Sesuai (Pengembangan Tertarget)

Menyediakan pelatihan atau seminar yang tidak hanya fokus pada peningkatan keterampilan pedagogis, namun juga pada keterampilan lunak seperti pembentukan tim, komunikasi yang efektif, dan manajemen konflik. Saya menawarkan ini kepada seluruh tim, bukan hanya untuk individu tertentu. Investasi dalam pengembangan diri guru menjadi wujud komitmen sekolah terhadap kesejahteraan dan kemajuan mereka.


7. Konsistensi dan Keteladanan (Konsistensi & Contoh):

  Saya menerapkan aturan, komunikasi, serta sikap secara konsisten. Saya selalu menampilkan sikap yang ingin saya lihat, yaitu menghargai, terbuka, dan berfokus pada solusi dalam setiap interaksi. Keteladanan sangat penting. Tim akan lebih mudah bersatu dan menghormati pemimpin yang bisa mereka percayai dan hormati.


Refleksi
Setelah menjalani langkah-langkah yang telah disebutkan secara berkelanjutan, perubahan mulai terlihat. Guru yang awalnya sulit untuk diajak bekerjasama secara perlahan menunjukkan sikap yang semakin terbuka. Seiring waktunberjalan guru tersebut mulai mau berpartisipasi secara aktif dalam pertemuan dan bahkan mengerjakan tugas kelompoknya dengan baik. Refleksi paling signifikan adalah bahwa konflik sering diakibatkan bukan oleh keinginan untuk melawan, melainkan oleh kebutuhan untuk didengarkan, diakui, dan dihargai


Hasil yang diperoleh

Peningkatan Kualitas  Sekolah Proyek-proyek sekolah berlangsung dengan lebih lancar, kerjasama antar guru dalam merancang perangkat pembelajaran meningkat, yang secara langsung berdampak pada peningkatan kualitas pengajaran dan hasil belajar para siswa.

Komunikasi yang Lebih Terbuka dan Efektif: Suasana dalam rapat menjadi lebih produktif, semua pihak merasa nyaman untuk menyampaikan pendapatnya.

Tim yang Solid dan Berbudaya Positif Terciptanya rasa memiliki dan kebanggaan kolektif sebagai bagian   dari Sekolah telah bertransformasi dari sekumpulan individu menjadi tim yang kuat, saling mendukung, dan secara bersama-sama berkomitmen untuk mencapai kualitas terbaik.

Penutup

Dengan prinsip humanis, kita tidak menghindari masalah, melainkan memperbaiki hubungan dan memberdayakan potensi yang terhalang oleh konflik, sehingga pada akhirnya semua elemen sekolah bergerak harmonis menuju satu tujuan: sekolah yang unggul dan berkualitas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun