"Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 153)
Dengan kesabaran, perjalanan yang melelahkan akan menjadi lebih ringan dan penuh berkah.
Berbagi Kebahagiaan dengan Sesama
Mudik juga sering kali diiringi dengan tradisi berbagi. Membawa oleh-oleh, membantu keluarga yang kurang mampu, atau sekadar memberi kebahagiaan kepada orang tua dengan kehadiran kita adalah bentuk amal kebaikan yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah." (HR. Tirmidzi)
Kehadiran kita di kampung halaman, bertemu dengan keluarga dengan penuh senyum dan kasih sayang, adalah bentuk nyata dari sedekah yang bisa membawa pahala.
Mudik sebagai Refleksi Diri
Selain sebagai ajang silaturahmi, mudik juga bisa menjadi momen refleksi diri. Dengan kembali ke kampung halaman, kita bisa mengingat asal-usul kita, mengenang perjuangan orang tua, serta mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Ini bisa menjadi pengingat bahwa kehidupan di dunia hanyalah perjalanan sementara, dan kita semua sedang dalam perjalanan menuju kampung halaman yang hakiki, yaitu akhirat.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali." (QS. Al-Baqarah: 156)