Suasana berbeda tampak di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 4 Blitar pada jam makan siang, Selasa (19/8/2025). Tepat pukul 12.00, ratusan siswa terlihat bersemangat mengantre untuk menerima paket makanan yang disediakan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hari itu, menu perdana yang dibagikan adalah nasi kuning, sayuran, tempe orek, telur, susu, dan buah-buahan. Senyum dan tawa pelajar mewarnai di sekitar lokasi pembagian asupan bergizi gratis yang disiapkan, membuat pelaksanaan perdana program ini berjalan penuh antusiasme.
Program MBG di Kota Blitar dilaksanakan oleh Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang bertugas di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Salah satunya adalah Ahmad Habibi yang dipercaya mendampingi pelaksanaan perdana di SPPG Sananwetan. Menurutnya, tahap awal ini memang masih banyak yang harus dievaluasi.
"Ini masih perdana, otomatis masih banyak evaluasi di dalam dapur. Masih adaptasi waktu, manajemen juga. Selanjutnya tetap ada evaluasi supaya lebih baik lagi," ungkap Habibi saat ditemui di lokasi.
"Menu berubah terus. Jadi misal hari ini nasi kuning, besok nggak mungkin nasi kuning. Tidak bisa seenaknya sendiri, karena setiap menu harus sesuai standar BGN dan dicek oleh ahli gizi di masing-masing SPPG," jelas Habibi.
Pendekatan ini memastikan bahwa setiap makanan yang diterima siswa, ibu hamil, maupun balita, benar-benar bernutrisi seimbang.
Distribusi makanan dilakukan setiap hari kerja, Senin hingga Jumat. Pada tahap perdana ini, makanan baru bisa menjangkau 1.956 penerima dari beberapa sekolah.
Jumlah itu akan terus ditingkatkan secara bertahap hingga menyentuh target 4.000 penerima yang sudah menandatangani MoU dengan SPPG Sananwetan.
"Hari ini masih sebagian, nanti bertahap sampai menyentuh target empat ribu penerima," tambah Habibi.
Dengan pola distribusi yang terukur, program ini diharapkan lebih mudah dimonitor, baik dari segi manajemen maupun kualitas gizi.
Terlihat di lapangan, pelajar begitu antusias menyambut program ini. Beberapa siswa bahkan langsung terseyum lebar ketika paket makanan dengan menu melokal ini dibagikan.
Mereka menikmati nasi kuning dan lauk pauk dengan lahap, ditemani sebotol susu fermentasi. Bagi sebagian siswa, program ini bukan hanya soal makanan gratis, melainkan juga pengalaman baru makan bersama dengan menu yang sudah ditakar gizinya.
Pelaksanaan perdana ini memang masih terbatas, tetapi antusiasme penerima manfaat menjadi pertanda positif. Pemerintah Kota Blitar melalui program MBG berupaya menghadirkan intervensi gizi yang menyentuh langsung masyarakat, mulai dari pelajar hingga ibu hamil dan balita.
Dengan pengawasan ahli gizi, manajemen distribusi yang rapi, serta evaluasi berkelanjutan, program ini diharapkan mampu menjadi salah satu langkah nyata meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan masyarakat di Kota Blitar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI