Dengan pola distribusi yang terukur, program ini diharapkan lebih mudah dimonitor, baik dari segi manajemen maupun kualitas gizi.
Terlihat di lapangan, pelajar begitu antusias menyambut program ini. Beberapa siswa bahkan langsung terseyum lebar ketika paket makanan dengan menu melokal ini dibagikan.
Mereka menikmati nasi kuning dan lauk pauk dengan lahap, ditemani sebotol susu fermentasi. Bagi sebagian siswa, program ini bukan hanya soal makanan gratis, melainkan juga pengalaman baru makan bersama dengan menu yang sudah ditakar gizinya.
Pelaksanaan perdana ini memang masih terbatas, tetapi antusiasme penerima manfaat menjadi pertanda positif. Pemerintah Kota Blitar melalui program MBG berupaya menghadirkan intervensi gizi yang menyentuh langsung masyarakat, mulai dari pelajar hingga ibu hamil dan balita.
Dengan pengawasan ahli gizi, manajemen distribusi yang rapi, serta evaluasi berkelanjutan, program ini diharapkan mampu menjadi salah satu langkah nyata meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan masyarakat di Kota Blitar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI