Mohon tunggu...
Lucky Azhari
Lucky Azhari Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Jawa Pos Radar Tulungagung

Penulis berita bulu tangkis terupdate

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Lin Dan Bongkar 3 Pebulu Tangkis Paling Sulit Dikalahkan, Ada dari Indonesia

19 Juli 2023   23:41 Diperbarui: 19 Juli 2023   23:55 2578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Legenda bulu tangkis China, Lin Dan - dok. Shi Tang/Getty Images

Legenda bulu tangkis China, Lin Dan menyebut ada tiga pebulu tangkis dunia yang sulit dikalahkan sekaligus dia kagumi. Dua di antaranya berasal dari Indonesia.

Lin Dan tentu bukan nama yang asing. Dia merupakan legenda bulu tangkis China yang mendunia, sekaligus digdaya di eranya. 

Itu terbukti dari rentetan gelar juara bergengsi yang dia raih semasa masih membela kontingen Negeri Tirai Bambu. Sampai saat ini pencapaiannya seolah belum bisa disaingi oleh atlet tunggal putra mana pun.

Beberapa waktu lalu, Lin Dan melalui kanal Youtube BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) membongkar lawan-lawan sengitnya saat aktif bertanding.

Peraih dua medali emas pada Olimpiade Beijing dan London itu mengakui bahwa dia bukan satu-satunya pebulu tangkis terhebat. Baginya, masih ada sejumlah pemain yang susah dikalahkan. Seperti Lee Chong Wei dari Malaysia, mantan tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat dan Hendrawan.

"Kami memiliki pemain hebat. Seperti Taufik Hidayat (Indonesia), Lee Chong Wei (Malaysia), dan Hendrawan (Indonesia). Saya kagum atas kerja keras yang mereka tunjukkan," ujar Lin Dan, dikutip dari BWF, Rabu (19/7/2023).


Mantan tunggal putra China, Lin Dan (kiri) dan Lee Chong Wei (kanan) mantan tunggal putra Maysia - dok. AP
Mantan tunggal putra China, Lin Dan (kiri) dan Lee Chong Wei (kanan) mantan tunggal putra Maysia - dok. AP

Rivalitas Lin Dan vs Lee Chong Wei

Jika diulas lebih dalam, sejatinya Lee Chong Wei paling banyak menjadi batu sandungan Lin Dan.

Rivalitas antara kedua mantan pemain itu pun hingga kini masih begitu terasa. Saat masih menjadi atlet, baik Lin Dan maupun Lee Chong Wei kerap bentrok di semi final hingga laga final turnamen bergengsi dunia.

Rekam jejak persaingan sengit Lin Dan vs Lee Chong Wei melekat di dua Olimpiade musim panas, yakni Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012.

Adu gengsi di dua gelaran akbar pada babak final, dua kali pula Lin Dan keluar sebagai yang terbaik. Bahkan, meraih dua medali emas di dua edisi Olimpiade.

Lee Chong Wei kemudian merenggut mimpi Lin Dan untuk menuju ke babak final Olimpiade Rio 2016. Peraih medali perak Olimpiade London 2012 itu menumbangkan Lin Dan di babak semi final.

Menilik catatan pertemuan, Lin Dan unggul dalam rekor pertemuan melawan Lee Chong Wei. Dari total sebanyak 38 kali pertandingan, 27 kemenangan diraih Lin Dan.

Pertemuan terakhir keduanya terjadi di babak quarter final All England Open 2018. Saat itu, Lin Dan menang dengan skor 21-16, 21-17 dalam tempo 56 menit.

Mantan tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat (Kiri) dan pebulu tangkis China, Lin Dan (kanan) - dok. BWF
Mantan tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat (Kiri) dan pebulu tangkis China, Lin Dan (kanan) - dok. BWF

Rivalitas Lin Dan vs Taufik Hidayat

Sementara Taufik Hidayat, lanjut Lin Dan, juga pemain yang juga sulit ditumbangkan. Meski Lin Dan unggul 13 kali pertandingan, namun Taufik meraih 4 kemenangan berkelas atas Lin Dan. Salah satu kekalahan menyakitkan bagi Lin Dan adalah di ajang Asian Games Dhoha 2006.

Di final, Taufik menang dua set langsung 21-15, 22-20. Lin Dan pun harus puas berkalungkan medali perak.

Satu pebulu tangkis terakhir yang sulit dikalahkan versi Lin Dan adalah Hendrawan. Meski tak bertanding di era keganasan Hendrawan, Lin Dan tetap mengagumi mantan atlet Indonesia itu karena kerja keras dan prestasinya untuk Indonesia.

Dalam perjalanan kariernya, Hendrawan memang tergolong pebulu tangkis yang sulit ditandingi. Dia meraih medali perak Olimpiade Sydney 2000 dan Juara Dunia 2001.

Hendrawan juga mengantarkan Indonesia menjadi penguasa Thomas Cup tiga tahun berturut-turut. Yakni, 1998 hingga 2002. Dia kini menjadi pelatih internasional dengan menjadi pelatih tunggal putra di BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun