Ada banyak cara orang mencintai.
Ada yang bertemu setiap hari, ada juga yang hanya bisa saling sapa lewat layar kecil. Aku termasuk yang kedua mencintai seseorang yang jaraknya jauh, tapi rasanya selalu dekat.
Menjalani hubungan jarak jauh bukan hal yang pernah aku rencanakan. Tidak ada yang ingin berjauhan dengan orang yang disayang. Tapi hidup kadang menuntun kita ke arah yang tak terduga, termasuk ke jarak yang memisahkan namun justru menguatkan.
---
Rindu yang Tak Pernah Benar-Benar Pergi
Setiap pagi, aku bangun tanpa kabar apa pun darinya. Kadang aku menunggu pesan yang datang siang hari, kadang malam baru sempat berbincang.
Ada kalanya kami kehabisan topik, atau hanya saling diam tapi tetap terhubung. Lucunya, meski sunyi, aku merasa tenang karena aku tahu dia masih di sana, di ujung lain dari dunia kecil kami.
Rindu memang tidak bisa dihapus, tapi aku belajar berdamai dengannya. Aku tidak lagi melihat jarak sebagai penghalang, melainkan sebagai pengingat betapa berharganya setiap momen ketika kami akhirnya bertemu.
---
Cinta di Balik Sinyal dan Waktu
Kadang, sinyal yang buruk bisa jadi penyebab salah paham. Video call yang terputus di tengah cerita penting, atau pesan yang dibaca tapi belum sempat dibalas hal-hal kecil seperti itu bisa memicu rasa curiga.