Menghadapi tantangan pendidikan kekinian, kemampuan dosen akan skill & kompetensi teknis yang baik memang sangat dibutuhkan. Begitupula bagi kampus yang ingin maju, mencetak lulusan sarjana yang berkualitas adalah tuntutan. Pasalnya, kualitas dari lulusan kampus akan menjaga kelangsungan operasional sebuah kampus. Ada beberapa cara untuk membuat lulusan berkualitas, salah satunya adalah diajar dan didik oleh dosen yang berkualitas.
Prinsipnya, kampus sebagai lembaga pendidikan yang menggelolah kegiatan pendidikan, menyiapkan sumberdaya dosen yang berkualitas harus terlebih dahulu sebelum mencetak sarjana berkualitas. Setelah menyiapkan sumber daya dosen berkualitas, berikutnya adalah membangun dan mengembangkan pendidikan dan pembelajaran berkualitas. Agar output pendidikan yang dihasilkan terus berkembang, harus dibuat sesuai kebutuhan masyarakat dan dunia kerja industri. Pada akhirnya, keuntungan yang didapat kampus adalah penghargaan dari masyarakat, Keuntungan itu untuk membangun masyarakat Indonesia dan menciptakan daya saing yang berkualitas, bukan sekedar hitung-hitungan matematika.
Focus yang harus dilakukan oleh kampus saat ini adalah dengan melihat potensi dosen di masa depan, yaitu kampus harus memiliki dua buah values, yaitu: professional values (untuk dosen) dan organisasional values. Motivasi paling besar seorang dosen sebenarnya adalah intrinsic yaitu engagement, bukan ekstrinsik. Kampus harus memilih dosen yang memiliki passion; Standar susah ditentukan, tetapi basic needs harus dipenuhi. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: perlu ada indikator yang jelas, dosen harus dijamin kebutuhan minimumnya, jika dosen berkinerja baik dan melahirkan karya atau hasil bagi kampus maka dia akan mendapatkan penghargaan.
Seorang dosen merupakan seorang pendidik, bahkan juga sebagai motivator serta fasilitator bagi anak didiknya, harus memiliki komitmen dalam pengajaran. Setidaknya ada 4 komitmen dalam pengajaran yang harus dimiliki oleh seorang dosen atau pendidik yaitu :
1) komitmen terhadap mutu pendidikan;Â
2) komitmen terhadap keimanan;Â
3) komitmen terhadap ketaqwaan danÂ
4) komitmen terhadap akhlak mulia.
Keempat komitmen tersebut menunjukkan kepada kita semua yang terlibat dalam penyelenggaraan sebuah pendidikan bahwa melakukan aktivitas mengajar bukan hanya sebatas transfer "knowledge" atau sebatas memberikan pengetahuan bidang kepada peserta didik. Tetapi seorang dosen harus mampu memberikan pemahaman yang baik bahkan contoh bagi peserta didiknya. Bagaimana seorang dosen harus berperan sebagai motivator sekaligus sebagai fasilitator bagi mahasiswanya.
Disinilah letak tanggung jawab yang besar bagi seorang dosen dan menunjukkan bahwa menjadi seorang dosen yang sesungguhnya bukan perkara yang mudah. Sehingga seorang dosen, selain memiliki kemampuan, keahlian pada bidang tertentu, dituntut pula untuk berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mengelola dirinya, mengevaluasi diri, membekali dirinya dengan sebaik mungkin, baik dengan ilmu maupun kompetensi, sikap, attitude yang baik agar dia menjadi sosok yang berkomitmen terhadap mutu pendidikan, keimanan, ketaqwaan dan akhlak yang mulia.
Setidaknya, ada 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh dosen untuk mewujudkan 4 komitmen dalam pendidikan.