1. Invention (Penemuan)
Invention meliputi penemuan-penemuan/penciptaan tentang suatu hal yang baru. Sperti kata pepatah "tak ada yang baru di muka bumi ini", invention biasanya merupakan adaptasi dari apa yang telah ada.Â
Akan tetapi, pembaharuan yang terjadi dalam pendidikan kadang-kadang menggambarkan suatu hasil yang sangat berbeda dengan yang terjadi sebelumnya. Contohnya ialah abjad pelajaran yang pertama, yang ditemukan oleh seorang inventor James Pitman.
Baca juga : Keefisienan Pembelajaran pada Masa Daring di Era Pandemi Covid-19
Tempat terjadinya invention bias saja di dalam maupun di luar kampus. Kebanyakan pembaharuan dari tipe hardware berasal dari luar kampus. Sebaliknya, banyak invention terjadi di dalam kampus ketika para dosen  berupaya untuk mengubah situasi atau menciptakan cara-cara baru untuk memecahkan cara-cara lama.
Pembaharuan pada tingkat ruang perkuliahan ini biasanya berskala kecil dan tidak tinggi atau, dengan kata lain, sangat sederhana, namun pada waktunya ia akan disistemasasikan dan dibuat sesuai dengan kebutuhan.Â
Pembaharuan yang merupakan bahan pelajaran akan dipraktekkan, dan yang merupakan prinsip pengajaran akan disismatisasikan. Hal ini dapat dilakukan oleh lembaga-lembaga yang berbeda seperti penerbit, biro pengembang kurikulum, atau in-service training.
2. Development (Pengembangan)
Pembaharuan biasanya harus mengalami suatu pengembangan sebelum ia masuk ke dalam dimensi skala besar. Development sering sekali bergandengan dengan riset sehingga prosedur "research dan development" (R dan D) adalah yang biasanya digunakan dalam pendidikan Research dan Development meliputi berbagai aktivitas, antara lain riset dasar, seperti pencarian dan pengujian teori-teori belajar.
3. Diffusion (Penyebaran)
Konsep diffusion sering kali digunakan secara sinonim dengan konsep dissemination, tetapi di sini diberikan konotasi yang berbeda. Definisi diffusion menurut Reger (1962) adalah "persebaran suatu ide baru dari sumber inventation-nya kepada pemakai atau penyerap yang terakhir".Â