Pendidikan adalah "segala perbuatan yang etis, kreatif, sistematis dan intensional, dibantu oleh metode dan tehnik ilmiah, diarahkan pada pencapain tujuan pendidikan tertentu".
Salah satu cara mempersiapkan generasi masa depan adalah dengan menciptakannya.
Salah satu jalan untuk meramalkan masa depan adalah mengendalikan masa depan dengan menciptakan masa depan itu sendiri. Masa depan sejatinya penuh dengan ketidakpastian. Tak seorang pun mampu memperkirakan masa depan secara valid. Kejutan-kejutan selalu muncul di luar kalkulasi akal manusia.
Menciptakan masa depan yang lebih baik adalah cita-cita semua orang. Karenanya setiap orang belajar, sebagai sebuah upaya perwujudan cita-cita. Kampus sebagai tempat belajar sejatinya mengemban tugas yang berat yakni mewujudkan cita-cita pembelajar sebagai sebuah upaya pemanusian manusia. Artinya Kampus harus futuristik dalam pendidikan dan pembelajaran, bukan menjajakan sesuatu yang telah basi atau sesuatu yang tidak berguna bagi masa depan karena telah usang.
Merevolusi pembelajaran di kampus sama halnya dengan mendesain pendidikan masa depan. Kampus harus mampu meninggalkan sistem pendidikan tradisional yang sudah kedaluwarsa. Tak dipungkiri jika di kampus kita masih banyak mempraktikkan model pembelajaran abad ke-19 yang memiliki beberapa kekurangan antara lain; kehilangan konteks dengan dunia nyata, kurang menghargai kemajemukan mahasiswa, dan terpusat pada dosen. Bahkan dari sisi fasilitas, masih banyak kampus di tanah air jauh dari standar pelayanan minimal pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah, khususnya kampus swasta pinggiran.
Pendidikan sebagai ikhtiar sistematis guna meningkatkan ability sumberdaya manusia, merupakan faktor determinan yang paling penting dalam kemajuan bangsa dan negara di masa mendatang. Kampus kekinian dituntut untuk dapat mempersiapkan lulusannya menguasai jenis pekerjaan baru di masa depan (future jobs). Para mahasiswa dan lulusan harus mulai menguasai literasi baru di era ini, yakni literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia .
Literasi baru merupakan bagian dari Revolusi Industri 4.0. Literasi baru ini juga berguna mendorong implementasi untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat (lifelong learner).Â
Lifelong learning merupakan implementasi dalam dunia pendidikan tinggi yang diharapkan mampu mendorong pendidikan tetap relevan sesuai dengan perkembangan zaman.
Guna menghadapi dunia kerja kekinian, tidak hanya sekedar gelar saja, diperlukan soft skills, terutama kemampuan system thinking, kolaborasi dalam tim lintas profesi, serta leadership dan followership yang proporsional. Untuk mewujudkan hal tersebur dibutuhkan sistem pembelajaran dan pendidikan progresif
Metode pendidikan dan pembelajaran progresivitas dalam pendidikan saat ini, sebuah metode yang  yang disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan zaman. Modern atau disebut juga progresif adalah Diadakanya Perombakan dalam prosedur-prosedur pengajaran yang lebih efektif.
Sistem pendidikan dan pembelajaran progresif adalah satu kesatuan unsur-unsur yang merupakan keseluruhan yang organis dari pada usaha untuk mewujudkan pendidikan untuk mencapai tujuan berdasarkan pada perkembangan dan kebutuhan zaman serta sesuai dengan jiwa (bakat dan minat) serta bentuk kurikulum yang dicanangkan.