Mohon tunggu...
elde
elde Mohon Tunggu... Administrasi - penggembira

penggembira....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Setelah SBY, Sultan Jogja Sentil Prabowo

9 April 2019   11:35 Diperbarui: 9 April 2019   11:44 5907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sanksi KPU bila tidak menjadi pengusung salah satu paslon dan nantinya di pilpres 2024 tidak dapat mengajukan sendiri capres-cawapres, menjadi penyebab utama harus menentukan pilihan bergabung di kubu Prabowo.

Bisa dimaklumi setelah koalisi Prabowo terbentuk, SBY pun terlihat menjaga jarak. Tidak secara total mendukung bahkan kader partainya pun dibebaskan memilih. 

Dalam diamnya SBY tapi tetap mengamati perkembangan politik di kubu 02. Kekhawatiran akan dominasi Rizieq Shihab dalam koalisi perlahan terlihat nyata. Akhirnya perasaan pak mantan tidak bisa ditahan lagi menjelang perhelatan kampanye akbar di GBK.

Bila sebelumnya di acara lain yang digelar oleh PA 212 walau sering melibatkan elit koalisi partai pendukung bahkan Prabowo-Sandi juga hadir, tapi masih bisa dimaklumi karena tidak mengatasnamakan kubu 02. 

Namun ketika kampanye resmi terlihat nyata didominasi kelompok dibawah asuhan Rizieq, SBY sudah tidak bisa menahan diri untuk tidak bersuara.

Wajar bagi SBY yang sempat memerintah selama 10 tahun dan berusaha menjaga kebhinekaan Indonesia merasa cemas. Tidak terbayangkan demokrasi masa depan bangsa ini bila kelompok-kelompok yang menonjolkan politik identitas suatu saat akan semakin eksis dan membesar pengaruhnya. Apalagi sampai berada dilingkaran kekuasaan.

Kekhawatiran yang dirasakan oleh SBY rupanya juga terjadi pada Gubernur DI.Yogyakarta. Ketika Prabowo mengunjungi Sultan Jogja sebelum melakukan kampanye di stadion Kridosono, pesan tersirat dan penuh makna disampaikan.

Sri Sultan HB X menitip pesan seperti yang diungkapkan oleh Prabowo. "Ada beberapa titipan beliau kepada saya sebagai calon presiden. Saya kira kita terima. Beliau konsen tentang NKRI, Bhinneka Tunggal Ika dan kemandirian bangsa," tegasnya. 

Pesan yang bila dicermati dengan lebih mendalam sebenarnya bisa dikatakan sebagai bentuk sentilan pada capres 02. Apabila Sultan sudah merasa yakin serta percaya bahwa Prabowo bisa menjaga NKRI dan kebhinekaan, tentunya pesan itu tidak akan keluar dari mulutnya. Tapi sepertinya ada rasa kekhawatiran dan keraguan yang dirasakan melihat sebagian pendukung dibelakang kubu Prabowo. 

Hal wajar bagi kraton Yogjakarta yang selama ini dikenal sebagai salah satu tempat yang masih menjunjung tinggi adat istiadat dan budaya Jawa harus menyampaikan "wejangan" ini. 

Tidak ingin warisan budaya luhur nenek moyang nantinya harus berbenturan dengan kelompok yang tidak bisa menerima keberadaan kraton dengan segala ritualnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun