Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Ribuan Penonton Larut dalam Kemeriahan Karnaval Bunga di Tomohon

9 Agustus 2018   21:25 Diperbarui: 14 Agustus 2018   11:01 990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta Kencana dikawal para prajurit| Dokumentasi pribadi

Terletak pada ketinggian 900-1100 mdpl, Tomohon, Sulawesi Utara, dianugerahi udara yang sejuk dan keindahan alam yang indah. Lebih 100 ribu penduduk yang tinggal di antara Gunung Lokon dan Gunung Mahawu, berusaha untuk memanfaatkan potensi daerah yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan hidup.

Lenggak-lenggok maskot Kristo dan Kristi, di depan panggung utama menjadi penanda dimulainya Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2018 yang dipusatkan di halaman menara Alfa Omega, Rabu siang (8/8). 

Bunga Krisan Kuning (Riri) dan Krisan Putih (Kulo) dijadikan maskot Tomohon karena bunga ini banyak ditanam di sejumlah green house (rumah kaca) oleh para petani Tomohon untuk aneka kebutuhan seperti event karnaval bunga yang sedang berlangsung hari ini.

Bola dan Gadis cantik| Dokumentasi pribadi
Bola dan Gadis cantik| Dokumentasi pribadi
Asian Games ke 18| Dokumentasi pribadi
Asian Games ke 18| Dokumentasi pribadi
110 Ribu Bunga

Sekitar jam 10 pagi, iring-iringan kendaraan hias (float) mulai bergerak dari lapangan sepakbola Lokon, tempat untuk mendekorasi kendaraan hias yang dipesan oleh 13 negara dan 19 lembaga yang berpartisipasi pada karnaval bunga tahun ini. Para dekorator bunga membutuhkan waktu seminggu untuk menyelesaikan setiap kendaraan truk, pick up dan viar.

"Biaya dekorasi kendaraan hias bervariasi. Untuk kendaraan truk, dibandrol sekitar 80 juta. Untuk pick up biayanya sekitar 50 juta. Ada 180 ribu bunga disiapkan untuk kendaraan hias. Setangkai bunga Krisan dihargai Rp. 3.500,- Tapi hanya 110 ribu yang dipakai. Sisanya untuk 17 Agustus nanti. Jadi, 630 juta rupiah masuk kantong petani" cerita Om Gode, salah satu pendekor kendaraan hias, mengutip perkataan Sekot Tomohon yang dilansir oleh media cetak setempat.

Float Chiko| Dokumentasi pribadi
Float Chiko| Dokumentasi pribadi
Dinas Pariwisata Sulut| Dokumentasi pribadi
Dinas Pariwisata Sulut| Dokumentasi pribadi
Panitia TIFF, sehari sebelum Karnaval (7/8), menorehkan rekor MURI untuk kategori merangkai Bunga Krisan Kulo dan Riri sebanyak 12 ribu tangkai bunga dan yang dirangkai oleh 888 pelajar SD dan SMP, di lapangan SD Santa Clara.

"Ini mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh 777 pelajar Tabanan, Bali" ungkap Ibu Coreta Kapojos, Ketua Panyelenggara TIFF 2018.

Ribuan Penonton Memadati Pusat Kota

Panas membahana dirasakan oleh ribuan penonton yang memadati di sekitar panggung utama yang didirikan di pusat kota. Meski panitia sudah memagari jalan sepanjang 500 meter di arena sekitar panggung utama, antusias penonton tak memudar bahkan terkesan berdesakan untuk menyaksikan karnaval bunga yang digelar setiap tahun dan termasuk kalender kementerian Pariwisata Indonesia. Trotoar yang seharusnya untuk pejalan kaki, siang itu digunakan warga untuk menyaksikan karnaval bunga .

Warga setempat dan wisatawan asing sudah memadati jalan protokol Tomohon sejak pagi. Iringan kendaraan hias, marching band, para penari berkostum bunga, barisan berkostum prajurit, pakaian daerah sudah siap berjalan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun