Mohon tunggu...
Julianda Boang Manalu
Julianda Boang Manalu Mohon Tunggu... ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh".

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Panen Air Hujan di Balkon Apartemen, Mungkinkah?

14 Agustus 2025   18:32 Diperbarui: 21 Agustus 2025   14:58 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi panen air hujan. (Sumber: LCDI)

Penting juga untuk menghindari nyamuk. Gunakan tutup rapat dengan lubang khusus untuk saluran masuk air yang dilengkapi kawat nyamuk. Hal ini mencegah nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di dalam penampung. Selain itu, usahakan tidak ada genangan di sekitar balkon setelah hujan.

Untuk penggunaan, prioritaskan fungsi non-konsumsi. Air hujan sangat ideal untuk menyiram tanaman, mencuci balkon, membersihkan peralatan, atau bahkan mencuci motor. Jika ingin digunakan untuk minum, pastikan melewati proses filtrasi lanjutan dan perebusan agar aman.

Bagi yang ingin lebih praktis, pertimbangkan sistem modular. Gunakan beberapa wadah kecil yang bisa disusun dan dibongkar sesuai kebutuhan. Cara ini memudahkan penyimpanan dan fleksibel untuk balkon yang sangat sempit.

Jangan lupa berkoordinasi dengan pengelola apartemen. Sampaikan bahwa sistem yang dipasang tidak permanen, tidak merusak bangunan, dan aman bagi tetangga. Tunjukkan juga bahwa wadah yang digunakan bersih dan tertutup rapat, sehingga tidak menimbulkan masalah estetika atau kesehatan.

Yang terakhir, mulailah mengajak tetangga. Jika ide ini dilakukan bersama-sama, dampaknya akan lebih terasa. Misalnya, satu lantai bisa saling berbagi pengetahuan dan bahkan membuat "bank air hujan" mini untuk dipakai bersama.

Memulai panen air hujan di apartemen bukan hanya soal teknik, tapi juga soal kebiasaan. Setelah beberapa kali melakukannya, Anda akan terbiasa menyiapkan wadah setiap kali mendengar suara hujan. Lama-kelamaan, menampung air hujan akan menjadi refleks yang alami, sama seperti mematikan lampu saat keluar ruangan.

Aspek Keamanan & Hukum

Saat berbicara soal panen air hujan di apartemen, faktor keamanan dan aturan gedung tidak boleh diabaikan. Banyak orang bersemangat mencoba, tapi lupa memikirkan apakah sistem yang mereka buat aman bagi penghuni lain. Padahal, satu kesalahan kecil saja---misalnya air menetes ke balkon bawah atau wadah jatuh karena angin---bisa memicu protes dan membuat pengelola melarang total.

Keamanan pertama yang perlu diperhatikan adalah posisi dan stabilitas wadah. Wadah penampung harus diletakkan di tempat yang aman, tidak menghalangi jalur keluar-masuk balkon, dan tidak mudah terguling. Gunakan dudukan atau rak khusus untuk memastikan wadah tetap tegak, terutama saat hujan lebat disertai angin.

Selain itu, periksa juga kekuatan lantai balkon. Beberapa balkon, terutama di apartemen lama, memiliki batas beban tertentu. Wadah berkapasitas 50 liter yang penuh bisa berbobot lebih dari 50 kilogram. Jika digabungkan dengan barang lain di balkon, berat totalnya bisa menjadi masalah.

Hal penting lainnya adalah menghindari kebocoran atau tetesan air ke unit di bawah. Tetesan air dari balkon sering menjadi sumber konflik antar penghuni. Pastikan talang atau selang tertutup rapat, dan saluran masuk ke wadah tidak menimbulkan percikan ke luar pagar balkon. Jika perlu, uji sistem Anda dengan air biasa sebelum menunggu hujan turun.

Dari sisi kebersihan, pengelola apartemen biasanya sangat memperhatikan potensi sarang nyamuk. Penampung air yang dibiarkan terbuka atau jarang dibersihkan bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti. Ini bukan hanya masalah pribadi, tapi juga risiko kesehatan bersama. Karena itu, pastikan wadah selalu tertutup rapat dan diberi saringan nyamuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun