Tulisan ini hendak menegaskan satu hal utama: perempuan ASN yang tergabung dalam DWP tak sekadar menjadi pelengkap struktur pemerintahan, tetapi justru menjadi ujung tombak dalam menjawab ketimpangan sosial.Â
Lewat jiwa feminis reflektif, mereka meredam kekakuan birokrasi dan menggantinya dengan ketulusan sosial. Dengan jargon "Kemensos selalu hadir", mereka membawa narasi kehadiran negara dalam rasa empati dan hormat kemanusiaan.
Kalau selama ini program sosial sering dikaitkan dengan jumlah dana atau alokasi, keberadaan DWP memperlihatkan dimensi lain: penguatan hubungan sosial, kecanggihan soft diplomacy, dan inovasi lokal yang menyentuh langsung.Â
Semoga makin banyak perempuan ASN yang melihat panggilan serupa. Karena pada akhirnya, ketimpangan hanya bisa disuruh ketika individu-individu kecil berani hadir dan bertindak---dengan kelembutan, dedikasi, dan kepercayaan bahwa perubahan sosial dimulai dari satu hati yang peduli.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI