Mohon tunggu...
Dehleezto LSB
Dehleezto LSB Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hidup

Terinkarnasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sistem Pertukaran Penduduk Kota-Desa

14 Desember 2021   18:50 Diperbarui: 14 Desember 2021   19:08 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Abstrak

Perkembangan peradaban manusia di zaman perdamaian ini semakin cepat mulai dari segi penduduk, IPTEK, politik, ekonomi, dan sebagainya. Hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah baru terutama pada pemerataan tenaga kerja atau SDM dan IPTEK. Tanpa adanya upaya untuk meratakan SDM di daerah padat penduduk besar kemungkinan angka pengangguran akan meningkat yang mana dapat berdampak besar pada menambahnya angka kemiskinan, kriminal, dan sebagainya. Oleh karenanya kami mengusulkan untuk membuat suatu program pertukaran penduduk agar pemerataan SDM dan IPTEK dapat berjalan secara bersamaan.

Kata kunci: Iptek, sumber daya manusia, lapangan pekerjaan, kesejahteraan, desa tertinggal

Teknologi di kota-kota besar sudah semakin pesat dan dapat dimudahkan penyebarannya melalui internet. Namun disisi lain, perkembangan tersebut tidak diikuti dengan terbukanya lapangan pekerjaan baru dan juga terdapat bebagai daerah yang semakin tertinggal. Bahkan terdapat beberapa daerah dengan akses perjalanan yang sangat minim sehingga menyulitkan mobilisasi dari desa ke kota. Berbagai oknum politik dan agama bahkan sempat menjalankan praktiknya sehingga suatu daerah terkadang mengalami kesesatan agama ataupun ideologi.  

Jumlah angkatan kerja Indonesia pada tahun 2014 adalah 123.316.991 Jiwa (BPS, 2014). Angka ini terbilang cukup besar jika melihat jumlah penduduk Indonesia pada saat itu , 253.60 juta Jiwa (BPS, 2014). Namun seiring dengan majunya teknologi dan bertambahnya jumlah penduduk, lapangan pekerjaan yang tersedia semakin terpenuhi oleh pelamar baru. Sedangkan daerah-daerah dengan akses sulit atau lama akan semakin tertinggal karena kurangnya minat pelamar pekerja ke daerah tersebut. 

Data dari kompas.com mununjukkan, jumlah pengangguran di Jakarta melonjak hingga lebih 550.000 Jiwa (BPS, 2014), angka ini sangat besar dikarenakan faktor pandemi. Namun setelah pandemi berakhir, ada kemungkinan jumlah pengangguran masih banyak dikarenakan kurangnya modal bagi para pengusaha untuk kembali membuka lapangan pekerjaan. 

Perekonomian di kota yang ketat akan persaingan dagang menyebabkan harga pasar cukup labil sehingga harga jual dan kualitas barang yang dijual sangat sensitif. Berbeda dengan di desa yang relatif hanya terdapat produk sederhana dan produk tani sehingga barang yang di produksi di kota akan berharga sangat mahal di desa yang sukar akan jalur transportasi.

Kepentingan kesejahteraan penduduk desa juga cukup sulit untuk dipenuhi karena masalah transportasi yang ada. Apalagi akses internet dan listrik yang masih kurang memadai menyulitkan penduduk desa memenuhi kebutuhannya sendiri. Kurangnya dampak perkembangan IPTEK di desa menyebabkan standar kesejahteraan di desa lebih rendah dan kegiatannya berjalan lebih santai dan lambat dibandingkan di kota.

Selain akses transportasi kota ke desa yang sulit. Terdapat struktur pembangunan bangunan yang berbeda antara kota dan desa. Mengapa bangunan di desa relatif berjarak dan sederhana sedangkan bangunan di kota relatif sempit dan padat? Apakah penduduk desa lebih merasa sejahtera? Atau mungkin apakah penduduk kota lebih merasa sejahtera? Dengan potensi pekerjaan yang ada di desa dan perkembangan IPTEK di kota, apakah penduduk desa dan kota ingin saling migrasi? Lalu apakah dengan internet yang mencangkup seluruh daerah Indonesia sudah dapat digunakan dengan baik di desa?

Dengan sistem pertukaran penduduk kota-desa, pemerataan sumber daya manusia yang kekurangan lapangan pekerjaan di kota dan pemerataan perkembangan IPTEK di desa mungkin untuk berjalan lebih baik lagi karena melibatkan hubungan timbal balik antara penduduk kota dan desa.

Kata "kota" dapat didefinisikan sebagai wilayah kependudukan yang cukup besar dan maju. Dengan kedua aspek tersebut, tentu terdapat pemerintahan yang mengatur agar sebuah kota dapat berjalan dengan baik sehingga dapat terus berkembang dan maju. Dengan berkembangnya suatu kota pasti akan semakin banyak masalah yang mungkin muncul ke depannya, terutama di bidang kesejahteraan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun