Mohon tunggu...
Liza Irman
Liza Irman Mohon Tunggu... -

Saya suka menulis, itu saja...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kenapa Orang Lebih "Hepi" Tinggal di Bali?

12 Oktober 2017   19:12 Diperbarui: 14 Oktober 2017   15:34 21636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenapa Orang Lebih Hepi Tinggal di Bali?

Nggak perlu takut tempat ibadah dibakar atau disuruh bubar pas lagi rame-rame ngadain ritual keagamaan. Yang ada malah pecalang ikut bantu menertibkan jalan biar nggak macet.

Buktinya tiap abis sholat jumat dekat rumah saya, kala jalanan penuh dengan manusia, sepeda, motor, mobil yang bercampur baur, pecalang bantu menertibkan.  Tiap abis bubar Sholat Tarawih, pecalang bantu menertibkan. Tiap abis bubar sholat Ied, pecalang bantu menertibkan juga.

Dan apakah pecalang itu? Pecalang semacam polisi adat yang cuma ada di Bali. Karena mereka orang Bali, seharusnya tugasnya menjaga ketertiban & kelancaran upacara adat Bali. Tapi pada kenyataannya, ritual keagamaan apapun selalu ada pecalang dengan baju hitam & kamen poleng yang ikut membantu.

Tambahan dari anak sulung saya: "Di Bali, kita nggak takut hitam... karena di sini hitam itu eksotis, bukan dosa"

hahahaha... tau aja zaman sekolah/kuliah emaknya sering diledek orang karena berkulit gelap.

Ada yang mau nambahin?

---

Tulisan di atas ditulis secara pribadi dari perasaan & pandangan pribadi. Bukan mewakili pendatang di Bali, pendatang yang menikah dengan orang Bali atau orang Bali itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun