Pengobatan Alternatif Vs Konvensional

Menurut KBBI, pengobatan adalah "proses, perbuatan mengobati".(1) Jadi, dapat di interpretasikan, pengobatan adalah suatu cara untuk memulihkan atau menyembuhkan suatu penyakit dengan menggunakan cara tertentu. 

Tentunya ada berbagai cara untuk menyembuhkan suatu penyakit, baik melalui pemberian obat maupun melalui tindakan fisik secara langsung, seperti operasi atau pembedahan. 

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, terdapat dua macam cara pengobatan, yakni pengobatan alternatif dan pengobatan konvensional.

Pengobatan alternatif adalah pengobatan yang dilakukan melalui tindakan-tindakan tertentu dimana tidak ada penjaminan dalam hal kemanjuran dan kemanan dalam hasil yang diberikan yang mana biasanya dilakukan untuk membantu menyembuhkan penyakit-penyakit.(2) 

Terdapat berbagai jenis pengobatan alternatif, mulai dari obat herbal, ramuan cina, yoga, terapi jus, chiropractic, perawatan naturopati, obat buatan sendiri, terapi biofeedback, aroma terapi, pijat, homeoveda, ayurveda, dan lain-lain.(3) 

Selain itu, menurut saya, Indonesia adalah negara multikultural dimana memiliki beragam jenis kebudayaan yang mana di setiap kebudayaan tersebut memiliki jenis-jenis cara pengobatan menggunakan obat-obat tradisional.

Baca Juga: Dukun dan Pengobatan Alternatif Laris di Era Digital

Teknik-teknik pengerjaan pengobatan alternatif tersebut pada umumnya menghabiskan biaya yang lebih sedikit. Namun, karena kepopulerannya akan kecepatannya dalam memberikan hasil, banyak oknum yang menggunakan kesempatan ini untuk memperkaya dirinya dengan membohongi pasien. 

Hal ini dilakukan dengan berbagai bentuk kecurangan dimana dosis pemberian obat dikurangi agar pasien kembali kontrol secara rutin sehingga pasien-pasien menghabiskan uang berlipat ganda dibandingkan seharusnya. 

Adanya pengobatan alternatif dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Pengobatan alternatif juga dikenal akan kecepatannya dalam memberikan hasil sehingga tidak memerlukan waktu yang lama untuk sembuh. 

Selain itu, adanya berbagai bentuk pengobatan alternatif dapat menambah wawasan masyarakat akan khasiat-khasiat yang dimiliki oleh alam sekitar, seperti tumbuh-tumbuhan dan sebagainya.

Akan tetapi, nyatanya pengobatan alternatif memiliki pengaruh-pengaruh negatif. Pertama, adanya teknik-teknik pengerjaan pengobatan yang tidak sesuai dengan standar internasional, seperti pengobatan neropati.