Samar-samar Rajani melihat gerakan bibir si laki-laki yang kini menatap mata Rajani, "Selamat tinggal, Ibu."
Perempuan berambut lurus yang tadi bercakap dengan Rajani kini berdiri sendiri. Menarik, baru sekarang saya melihat arwah di siang hari. Ayah rupanya keliru berkata arwah hanya dapat dilihat saat mentari telah terlelap, batinnya.
2 Maret 2018, Livia Halim
-
Fiksi-Fiksi lainnya:
Bagaimana Mungkin Mengenali Luka di Hamparan Langit Biru?
Rasanya Seperti Berenang Dalam Botol Madu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!