Mohon tunggu...
Eddy Alfayyadh
Eddy Alfayyadh Mohon Tunggu... -

Selalu berusaha segalanya pakai "yang kanan"

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sandal Jepit, Untuk Buah Hatiku

4 Januari 2012   20:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:19 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benda itu berwarna kuning, cerah, ada kepala micky mouse dikedua sisi jepitnya. Meskipun jauh dari kata mahal dan bagus, namun benda itu sangat amat berarti bagi buah hatiku. Ya, sepasang sandal jepit kecil buah hatiku. Yang aku belikan untuk dia ketika kami berjalan-jalan ke sebuah pasar malam tadi sore, sebuah pasar yang hadir satu minggu sekali, yang menjajakan barang-barang terjangkau untuk rakyat yang selalu dibuat susah oleh para " pembuat " susah rakyat.

Sandal itu yang akan menjaganya dari kotoran ketika main, dan juga menjaga dari duri dan kerikil tajam.

Alangkah senang dan sumringahnya buah hatiku ketika dia memakainya, itu kulihat dari wajahnya yang lugu. Sampai-sampai ketika dia mau beranjak tidurpun, sandal itu yang ditanyakan, dan minta diletakkan dibawah tempat tidurnya. Aku harap buah hatiku selalu bisa merawat dan menjaga sandal jepit itu,  seperti dia menjaga dan merawat benda-benda kepunyaannya.

Bukan, bukan karena aku tidak mampu untuk membelikan sandal lebih bagus dan lebih mahal lagi, bukan karena aku pelit dan tidak memberikan yang terbaik untuk si buah hati. tapi, aku sengaja mengajak dia tahu bahwa masih banyak pedagang-pedagang kecil yang minta untuk dibeli barang dagangannya, memberi pelajaran bahwa membeli sesuatu yang berharga tidak melulu di sebuah mall ataupun swalayan, masih  ada sebuah pasar malam dan hiburan murah untuk rakyat yang tidak semua beruntung dari segi ekonimi. 

Semoga di hari Rabu minggu depan, aku bisa membelikan sesuatu yang berguna lagi di pasar malam, bukan mengajarkan si buah hati pola hidup konsumtif, tetapi untuk memberi sebuah rantai kehidupan untuk mereka, para pedagang-pedagang kecil itu.

Dan batinku, Engkau belum tahu dan ngerti  Nak, karena sepasang sandal jepit pula, keadilan di negeri kita dibuat hancur.


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun