Mohon tunggu...
LISZETUS ZAKIYAH
LISZETUS ZAKIYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pahatlah apa yang berdesir dari hatimu dari semesta-Nya, Semoga menjadi desiran pada hati hati yang lain untuk mengagungkan-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Rindu

5 Juli 2019   17:12 Diperbarui: 5 Juli 2019   17:19 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesian.alibaba.com

Rindu..
Kau datang tanpa mengenal waktu.
Pagi, siang, malam.
Merasuk jauh kedalam ruang hati.

Seperti pedang yang siap hunuskan rasa rindu di dada.
Kapankah pertemuan akan segera menepi?.
Bila hati tak kuasa menahan rasa.
Rindu ini tak pernah usai.

Menunggu rasa yang kian sesakkan dada.
Memenuhinya dengan satu nama.
Terkasih dan tersayang dalam dekapan cinta.
Denganmu tak dapat lagi menawar 

Kau teguh dengan pendirian mu.
Tak jarang impian menjadi kenyataan.
Terus terjaga untuk selalu semangat berkarya lebih gemilang
Agar hidup sesuai impian. 

Bertemu...
Itulah kunci keselamatan dan kehidupan.
Obat mujarab secepat kilat menyambar.

Penyejuk hati dari dari kemarau panjang.
Rindu...
Akan selalu ada dalam hati... bersama dengan impian yang tak berakhir...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun