Mohon tunggu...
LISZETUS ZAKIYAH
LISZETUS ZAKIYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pahatlah apa yang berdesir dari hatimu dari semesta-Nya, Semoga menjadi desiran pada hati hati yang lain untuk mengagungkan-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cintaku di Ujung Tinta

15 Mei 2019   13:16 Diperbarui: 15 Mei 2019   13:25 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gungjayack.blogspot.com

Hitam mengukir butiran embun putih.

Seindah Mata jelaga, hingga bercampur baur 

Ku goreskan hasrat rindu pada pengakuan hingga ku syarahkan hingga bulan terang benderang.

Tak tahu mana hati kan bicara.

Gejolak cinta menghancurkan akal sehatku.

Tahap ini tak mudah ku lalui .

Namun apalah daya aku hanya setangkai bunga mawar.

Waktuku terlalu cepat.

Hingga aku tak rasa kepahitan.

Jika ku jatuh cinta.

Tak akan ku rasakan semanis candu madumu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun