Mohon tunggu...
Sulistyo
Sulistyo Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Dagang

Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Vandalisme" Merusak Keindahan dan Kenyamanan Lingkungan

30 Oktober 2017   23:44 Diperbarui: 31 Oktober 2017   00:13 4646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Masih banyaknya ditemui aksi coret-coret atau sering disebut vandalisme di sejumlah tempat strategis, seperti di tembok-tembok bangunan pinggir jalan, pertokoan, rambu lalu lintas, bangunan/tembok jembatan, bahkan di seputar bangunan benda cagar budaya (BCB) maupun bangunan di ruang publik/fasilitas umum  lainnya -- menunjukkan bahwa ketertiban dan kebersihan lingkungan masih perlu mendapat perhatian bersama.

Sebelum membahas lebih jauh, perlu dikemukakan disini, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia online disebutkan bahwa Vandalisme/va*ndal*is*me/ n 1 perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya (keindahan alam dan sebagainya); 2 perusakan dan penghancuran secara kasar dan ganas.

Berdasar pengamatan terutama bila kita berkunjung ke berbagai kota di Pulau Jawa, vandalisme atau corat-coret (menggunakan bahan pilox) di sejumlah tempat seperti disebut di atas hampir tak lepas dari pandangan mata.

Pesan visual yang dilakukan secara liar ini seolah sejajar dengan iklan-iklan berupa plakat/spanduk kecil sejenis yang  tak berijin (ahli sumur, pijat, kredit/dana usaha, jasa/pengumuman lain) terpampang/ditempel di sembarang tempat, sehingga menambah semrawut serta mengganggu kenyamanan dan keasrian sekitar.

Di Kota Yogyakarta hal demikian juga banyak ditemui, sejak beberapa tahun silam tembok-tembok dan pagar seputaran pinggir jalan, pintu-pintu pertokoan terutama di perkotaan -- berlepotan bahkan saling tumpang tindih coretan yang tergolong dilakukan para vandalis.

Sepertinya kasus ini tak kunjung berhenti, malahan semakin menjalar hingga pinggiran kota dan dibeberapa kabupaten di DIY semakin banyak ditemui "tulisan pilox atau cat" beraneka warna seolah menunjukkan kelompok atau genk yang bersangkutan.

Yang cukup memprihatinkan, vandalisme  pernah terjadi di lingkungan benda cagar budaya (BCB) di Kulonprogo. Aksi corat-coret salah satunya Yoni yang berada di kompleks pemakaman Kyai Dal Mudal di Kaligintung. "Yoni di sana dicat hijau dan sampai sekarang tidak bisa dibersihkan"

Padahal dalam pemahaman historis, keberadaan cagar budaya sangat penting karena mengandung nilai sejarah dan kejuangan yang patut dilestarikan. Melalui benda cagar budaya tersebut, kita tahu bagaimana sebuah peristiwa di masa lampau itu terjadi. Jika benda yang bernilai/bermakna sejarah ini dikotori, maka patut disayangkan pastinya.

Mencari sebab dan solusinya

Jika dilihat dari maksud kata/kalimat yang ditorehkan nampak bahwa telah terjadi "persaingan" antar genk dalam mencorat-coret dimanapun lokasinya. Disamping hal demikian menunjukkan bahwa kelompok mereka masih eksis sehingga aktualitas diri ditampilkan melalui aksi vandalisme, tanpa memperdulikan lingkungan dimana coretan itu dilakukan.

Sebab lain yang mungkin perlu dicermati adalah tak tertampungnya jiwa seni, atau tiadanya wadah/tempat untuk menyalurkan seni jalanan sehingga para vandalis secara sembarangan memanfaatkan media luar ruang termasuk fasilitas umum menjadi sasaran untuk melampiaskan ekspresinya.

Sudah tentu apabila masalah ini tidak mendapat sorotan atau tidak mendapat penanganan oleh pihak yang berkompeten -- bukan tidak mungkin hanya menambah "sampah visual" ditemui dimana-mana yang sekaligus akan merusak keindahan dan kenyamanan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun