Mohon tunggu...
Listi Febriana
Listi Febriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pertimbangan Menjadi Jurnalisme

4 Oktober 2022   22:33 Diperbarui: 4 Oktober 2022   22:35 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

What is the future of journalist?

Bagaimana masa depan para jurnalisme di dunia?
Sebelum jauh ke pembahasan bagaimana nasib para jurnalisme, sebaiknya perlu mengetahui dahulu, apa itu jurnalisme? Untuk para mahasiswa terutama jurusan komunikasi atau kejurnalistikan mungkin tidak asing lagi dengan yang namanya jurnalisme. 

Jurnalisme adalah wartawan yang tugasnya menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa atau menyebarkan berita tersebut kepada khalayak menggunakan berbagai media, konsep jurnalisme diangkat dari kata journal yang artinya catatan, mengenai catatan sehari-hari atau surat kabar.

Jurnalis adalah produk sejarah modern yang dibentuk oleh politik, dengan didasarkan demokrasi pada cita-cita bahwa pengetahuan itu penting dan ekspresi harus bebas. 

Karena sekarang informasi telah didorong oleh penemuan teknologi itu artinya mencari informasi di zaman sekarang tidak sesulit zaman dulu karena adanya kemajuan teknologi, sebagai jurnalisme sudah seharusnya bisa mendapatkan informasi yang lebih baik lagi dari sebelum-sebelumnya kepada masyarakat. 

Karena di zaman sebelumnya masyarakat bisa menerima kabar atau informasi itu hanya lewat pamflet berbayar, surat kabar, bahkan kedai kopi dijadikan tempat pertempuran masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang pemerintah, jadi masyarakat dulu jika ingin mendengarkan berita itu lewat radio, dan jika ingin melihat dan mendengarkan berita secara bersamaan itu lewat televisi, namun masyarakat dulu tidak semuanya mempunyai televisi mereka harus ke kedai kopi untuk mendapat siaran televisi yang menayangkan berita soal pemerintah, dikarenakan zaman dulu artis/aktor ataupun penyanyi belum dapat ditayangannya di televisi maka mereka hanya bisa melihat siaran berita soal pemerintah.

Laporan radio kaya Dimbleby Z'BBC dari kamp konsentrasi Belssen membawa kengerian Holocaust jurnalis televisi dunia seperti Dan Alih fotografer, seperti Don McCulloch menunjukkan kepada Amerika realitas brutal Vietnam dan wartawan dari meja Metro Washington Post pengunduran diri Presiden atas seorang jurnalisme menjadi lebih baik berpengaruh, sehingga politis berjuang untuk mengendalikannya. 

Jurnalisme selalu tentang kekuatan, kekuatan informasi memegang kekuasaan untuk bertanggung jawab atau memberikan propaganda yang diklaimnya untuk membuat dan menghancurkan ayunan pemilu atau bahkan perang yang menghasilkan pahlawan, seperti seorang jurnalis yang berhasil mengungkapkan skandal pelecehan anak oleh pendeta pedofil, itu juga menciptakan monster yang dapat menghancurkan kehidupan korbannya dan melanggar hukum seperti wartawan yang meretas ke telepon orang lain, dampaknya adalah minimnya kepercayaan warga terhadap jurnalis, karena jurnalis yang harusnya bersikap jujur dan selalu menyebarkan tentang fakta kenapa bisa meretas ponsel seseorang? Akhirnya berdampak terhadap warga yang otomatis masyarakat akan berbalik menyerang wartawan dengan cara menulis bot jurnalisme agar dapat disiarkan juga oleh warga di ponselnya masing-masing.

Algoritma yang dibuat oleh perusahaan teknologi besar membentuk aliran berita saat orang menyukai/me-retweet/membagikan dan fakta opini yang ingin mereka bagikan berarti melesatnya konten di kedua cara penyebaran informasi. Karena masyarakat banyak yang menjadi jurnalisme dengan cara membuat konten pada akun media sosial akibatnya masyarakat awam bingung mana yang harus dipercaya kebenarannya dan mana yang tidak pantas dipercaya karena berita bohong (hoax).

Dan itupun sangat berdampak terhadap para wartawan karena mereka telah kehilangan kepercayaan dari masyarakat, menjadi seorang jurnalisme/wartawan yang harus dikokohkan adalah kualitas kebenarannya dan kualitas kejujurannya oleh sebab itu wartawan seharusnya jangan salah, jangan berbohong karena setiap pergerakan wartawan adalah informasi untuk publik, wartawan adalah mata dan telinga untuk masyarakat.

Zaman sekarang adalah zaman di mana serba mudah, termasuk mudah membuat masalah dan mudah menyelesaikannya seperti jika jurnalisme kehilangan kepercayaan dari masyarakat sekarang mereka bisa menggunakan banyak metode untuk mengembalikan kepercayaan dari warga. Para jurnalisme harus belajar dan harus pandai dalam memilah kebenaran dari kebohongan dan bagaimana cara yang tepat untuk berbicara kepada warga negara di era digital, ini merupakan kesempatan bagi jurnalisme untuk menemukan dirinya sendiri dengan alat-alat baru seperti realitas virtual atau kecerdasan buatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun