Mohon tunggu...
Maezatul listiani
Maezatul listiani Mohon Tunggu... Lainnya - Titi

Lombok📍 Uin malang Pendidikan islam anak usia dini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengasuhan dan Kelekatan dengan Anak, Sudah Dekatkah Anda dengan Si Kecil?

22 September 2021   22:46 Diperbarui: 22 September 2021   22:53 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dibalik anak yang berkualitas dan baik etikanya terdapat didikan orang tua yang luar biasa.

Pernahkan anda berfikir bahwa mengasuh dan merawat anak adalah hal yang mudah dan sering kali dianggap hal yang sepele?

Jangan beranggapan menjadi orang tua adalah hal yang mudah, melainkan menjadi orang tua  memiliki proporsi sepanjang waktu, dalam mengasuh anak bukan hanya ketika anak masih berusia bayi, anak-anak, atau pun remaja melainkan sepanjang waktu. \Faktanya terkadang orang tua terbaik kadang merasa belum benar dalam mengasuh anaknya, dan melakukan sebuah kesalahan. Apakah anda yang menjadi orang tua juga merasakan hal yang sama ?

Perlu anda ketahui tidak mudah membesarkan anak untuk menjadi manusia yang terbaik dan berkualitas, dibalik semua itu diperlukan sebuah kerja keras  dalam mengasuh, dan mendidiknya.

Dalam mengasuh anak, orang tua adalah  orang pertama yang memiliki peran dan tanggung jawab penuh untuk mengasuh dan mendidik anak, kemudian guru memiliki peran penting pula dalam mengasuh dan mendidik anak khususnya dalam lembaga formal yakni di sekolah.

Setiap orang tua memiliki cara yang berbeda dalam mengasuh anaknya, ada yang tipikal orang tua yang over protektif pada anak sehingga semuanya dibatasi, dan ada pula orang tua yang santai, tidak membatasi anaknya namun tetap tidak lepas dari pengawasannya. Tentu setiap orang tua memiliki alasan dan tujuan mengapa mengasuh anak dengan cara seperti itu,karena orang tua selalu ingin yang terbaik untuk anaknya.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai pengasuhan dan pelekatan, perlu mengetahui apa itu mengasuh bukan?, mengasuh berasan dari kata latin yakni " nu tri tura" yang berarti merawat, memelihara serta mendorong pertumbuhan tanpa syarat.

      Berbicara tentang pengasuhan dan keterikatan tidak lepas dari tujuan untuk mengembangkan interaksi positif dengan anak dari waktu ke waktu. Sering kali terjadi fenomena dimana orang tua merasa tidak memiliki waktu lebih bersama anak, dikarenakan tuntutan pekerjaan, pekerjaan rumah, serta faktor lainnya, namun sebuah tindakan kecil dan sederhana terkadang membuat anak merasa diperhatikan dan disayang, seperti memberikan pelukan hangat ketika pulang kerja,tersenyum pada anak, kata-kata penuh kasih sayang akan jauh lebih berarti bagi anak meskipun sedikit waktu untuk bersama.

Lantas seperti apa pengasuhan dan keterikatan pada anak?

Ada beberapa point dalam pengasuhan dan membangun keterikatan pada anak diantaranya,

  • Perlu menyadari bahwa anak memiliki perasaan dan martabat yang penting serta perlu untuk mengerti hal tersebut.
  • Anak usia dini memiliki kepribadian, kebutuhan dan cara mereka sendiri dalam memandang sesuatu, begitupun usia dewasa memiliki kebutuhan, kepribadian serta bagaimana cara memandang sesuatu itu berbeda-beda, bagaimana dengan anak-anak bukan begitu?
  • Mengetahui bahwa setiap anak itu berbeda-beda, tidak boleh disamakan dan juga dibandingkan. Sering kali terjadi orang tua membanding-bandingkan anaknya dengan anak tentangga, karena anak tentangga lebih menonjol dengan tujuan agar anak termotivasi untuk terus giat belajar agar bisa seperti anak tetangga bahkan dapat menyainginya.

Kata-kata seperti," tu lihat, dia lebih rajin, tiap hari bantu orang tuanya," atau kata," dia di sekolah berprestasi, harusnya kamu bisa berprestasi juga seperti dia " sering kali perkataan ini muncul ketika anak melakukan sebuah kesalahan sehingga orang tua merasa tidak dapat mengendalikan emosinya dan terlontar kata-kata itu. Namun pernahkan terpikir bahwa efek dari kata-kata ini perlu di renungkan.

Membandingkan tidak akan berdampak baik, terlebih untuk anak yang masih kecil dan belum pernah mendengar kritikan tajam seperti itu dan yang lebih menyakitkan lagi yang mengkritik nya ialah orang terdekat yakni orang tuanya sendiri. 

Sepatutnya bila anak berlaku salah maka orang tua harus memberitahukan hal yang benar dan salah pada anak tentu dengan bahasa penuh kasih sayang. Ketahuilah Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangannya masing- masih, dan orang tua harus mendukung apapun hal baik untuk anak.

  • Mengetahui apa yang membuat anak tertawa, marah, sedih dan perasaan emosional lainnya. Sikap ini akan membuat anda sebagai orang tua akan memiliki kedekatan dengan anak.

Setelah mengetahui point-point terkait pengasuhan dan keterikatan pada anak, maka terasa kurang bila tidak mengetahui seperti apa sih mengasuh dan merekatkan hubungan dengan anak, berikut tipsnya

  • Apabila anda ingin dekat dengan anak, diperlukan ialah waktu, dimana anda perlu menghabiskan waktu bersama anak, kapanpun itu. Mungkin menghabiskan waktu berkumpul setiap weekend.
  • Dalam mengasuh, perlu untuk mengenalkan dan melatih anak untuk bersikap disiplin, jujur, dan dapat mengendalikan diri, tentu saja hal ini harus dimulai dari diri anda sendiri , dimana anda harus mencontohkan perilaku baik seperti anda harus disiplin, dan selalu jujur pada anak.
  •  Ciptakan moment terbaik bersama keluarga, dengan mengulang kenangan yang pernah dilakukan bersama seperti bercocok tanam bersama, atau menciptakan moment baru bersama.

kesimpulannya ialah pengasuh dan keterikatan memiliki keterkaitan yang erat, dimana orang tua dalam mengasuh, dan mendidik anak diperlukan kerekatan atau kedekatan kepada anak, baik kedekatan secara emosional. hal ini bertujuan agar orang tua dapat lebih mudah memahami seperti apa anak lebih dekat, lebih mudah memantau perkembangan anaknya bila sudah terjalih kerekatan antar anak dengan orang tua.

orang tua haruslah dapat menjadi guru, sekaligus teman bagi anak. Apabila anak sedang dilanda masalah orang tua tentu akan menjadi penasehat bagi anak, dan menjadi teman ketika anak ingin bermain bersama, atau bahkan menjadi pendengar ketika anak menceritakan kesehariannya baik itu di sekolah, atau hal apapun yang dilalui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun