Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Gara-gara Kompasiana, Saya Dimuat di Majalah!

19 Februari 2015   02:30 Diperbarui: 7 Agustus 2020   11:02 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14242614141386902796

Jika bulan Januari lalu diberi kesempatan untuk dimuat pada koran kompas (caranya disini), bulan ini keajaiban menulis datang lagi. Alhamdulilah, dimuat sebuah Majalah. Semenjak bergabung disini banyak hal yang tak terduga terjadi. Senang? Tentu. Pasalnya dengan kejadian keajaiban itu bisa menjadi barometer saya dalam menulis dan pemacu untuk menjadikan menulis sebuah kebiasaan yang menyenangkan sekaligus menakjubkan. Oya, tulisan ini tidak bermaksud untuk sombong, hanya berbagi barangkali bisa memotivasi.

Memang, saya baru bergabung disini sekitar 4 bulan yang lalu. Oktober 2014. Kalau diibaratkan seorang bayi, saya lagi suka tertawa dan tengkurap. Ya, ternyata dari kompasiana, sesuatu yang tak pernah saya kira dan terduga sebelumnya bisa terjadi. Setelah bergabung disini dan mulai menulis , beberapa pesan yang membuat saya heran berdatangan, entah itu melalui pesan di kompasiana ataupun akun gmail. 

Bahkan dalam bentuk fisik surat pun pernah saya terima, dan pengirimnya mengaku dari papua (baca lengkapnya disini)Sebagian besar saya tidak mengenali mereka sebelumnya, namun lagi-lagi gara-gara kompasiana dan menulis, mereka menyempatkan untuk meninggalkan pesan kepada saya.

Bersyukur Bergabung di Kompasiana

Bersyukur, karena beberapa pesan yang masuk kebanyakan adalah apresiasi mereka terhadap tulisan-tulisan saya di Kompasiana. Jujur, saya sendiri masih minder karena bagi saya, saya masih belum apa-apa. Masih belajar dan haus berguru pada orang-orang yang begitu disiplin dalam dunia menulis. Pesan-pesan yang masuk menjadi cambuk bagi saya untuk bisa patuh pada diri sendiri, tetap menulis. Menulis apa saja yang tidak memaksa. Biar menyenangkan bukan jadi beban.

Diantara pesan yang masuk, ada pula yang membuat saya terkejut sekaligus terharu. Pesan tersebut berisi penawaran untuk menulis artikel kesehatan dan saya pun diberi upah jika mengiyakannya. Ya, awalnya saya tidak pernah menyangka mendapatkan penawaran semacam ini. Saya sebagai mahasiswa yang bergelut dalam bidang kesehatan dan memang menjadikan hal-hal tentang kesehatan  sebagai bahan menulis di Kompasiana (meski belum terlalu banyak), penawaran ini memang menggoda dan dapat menjanjikan pemasukan. 

Walau pada akhirnya saya putuskan untuk menunda penawaran itu, karena untuk saat ini bagi saya menulis bukan soal berapa banyak uang yang akan saya terima tapi biarlah tulisan-tulisan saya terlahir bukan karena nominal semata.

Keajaiban itu berlanjut,

Nah, itu hanya kata pengantar sebelum masuk pada pembahasan yang paling pokok. Hehe. Pesan yang lain yang membuat saya terkejutpun datang lagi. Sekitar minggu terakhir di Bulan Januari sebuah pesan dari seseorang yang bekerja di majalah menghubungi saya melalui pesan elektronik. Isinya berupa permintaan untuk memasukan artikel yang pernah saya tulis di kompasiana karena dirasa pas dengan tema yang di usung majalah tersebut. Ya, tanpa berpikir panjang saya membalas dan meniyakan permintaan itu. Dan majalah itu akan dicetak untuk edisi bulan Februari.

Memasuki bulan Februari, akhirnya hari ini saya mendapatkan majalah tersebut berderet rapi di sudut Toko Buku Gramedia. Majalah Eduguide. Sebelumnya saya pernah mencari informasi tentang majalah ini sesaat setelah saya mengiyakan permintaan tersebut. Majalah ini rupanya adalah majalah pendidikan. Kalau dilihat ada kata “Edu” – education, pendidikan. 

Visi majalah inipun bagus yaitu meningkatkan/membangkitkan generasi muda menjadi generasi pengubah yang penuh dengan potensi , moralitas dan integritas. Alhamdulilah, ternyata bisa ikut urun opini di majalah yang perduli dengan dunia pendidikan.

Pengalaman yang Berbeda

Dimuat di koran kompas dan di majalah adalah sebuah pengalaman yang berbeda. Bedanya adalah ketika menulis di koran saya harus menunggu untuk menulis dengan tema tertentu yang dibuat oleh redaksi. Sedangkan  di majalah, kali ini saya bahkan seperti di cari dan tidak harus menunggu tema. Jadi terus saja menulis tanpa harus menunggu tema apa. Menulislah sesuai dengan passionmu, tidak perlu memaksa membahas masalah yang ngehits atau sekadar ikut-ikutan semata. 

Jangan Takut untuk Menulis

Dari kejadian ini, saya menemukan pesan: “Jangan takut untuk menulis”. Selagi tulisan itu benar dan bermanfaat, tulisan akan membela dirinya sendiri. Pernah membaca tulisan dari salah satu kompasianer yang isinya kurang lebih “..sehebat-hebatnya jurus atau kiat-kiat menulis yang kamu baca, kalau tidak menulis sama saja..”(tulisan aslinya kurang saya ingat, tapi intinya seperti itu). Nah, kucinya lakukan dan segera menulis. Jangan pernah takut untuk memulai menulis dan bersiaplah menemui keajaiban yang akan membututimu.

Pentingnya Memasang Data Diri dan Alamat E-mail

Buat teman-teman, sebaiknya memulai menuliskan alamat email di bio-nya. Kenapa? karena tidak semua orang yang tertarik dengan tulisan kita mempunyai akun kompasiana. Biar mereka mudah untuk menghubungi. Hal terpenting adalah gunakanlah nama dan data yang benar, biar bisa dipercaya. Alhamdulilah, dimuat dimajalah inipun saya membawa nama jurusan saya dan unversitas dimana saya kuliah. Barangkali bisa jadi media promosi jugakan? hehe

Oya, pas dilihat di majalah, artikel saya diberi tempat satu halaman dan bersanding dengan Bapak Harmoko, Mantan Menteri Penerangan pada masa Orde baru dan Mantan Ketua MPR. Waduh bikin minder, saya memang siapa? Mahasiswa semester (mau) 6. Hehe. Alhamdulilah, terima kasih banyak. Semoga pengalaman saya bisa memotivasi teman-teman semua untuk tidak lelah dalam menulis. Kalau penasaran sama majalahnya, bisa ditemukan di Gramedia :D ehehe..

Semoga teman-teman yang lain segera bisa menyusul ya.Semangat ^^

Salam Hangat,

Listhia H Rahman

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun