Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Segar Artikel Utama

Puasa dan Bukti Bahwa Tubuh Kita Memang Canggih

11 April 2022   21:10 Diperbarui: 12 April 2022   08:42 1967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puasa.| Sumber: Bopav via Kompas.com

Sudah masuk hari ke-10 puasa, sudah mulai terbiasa atau masih penuh perjuangan?

Adalah wajar jika di awal melakukan puasa rasanya berat. Hal ini karena tubuh kita belum terbiasa dengan pola makan yang berbeda dibandingkan hari tanpa puasa. 

Jika di hari tanpa puasa, tubuh mendapatkan asupan makan dengan rentang waktu tiap 2-3 jam, puasa membuat kita tidak memasukkan makanan/minuman selama kurang lebih 14 jam.

Telah banyak kajian yang meneliti terkait puasa dan dampaknya terhadap kesehatan. Studi pada manusia terkait puasa intermiten telah menunjukkan hasil yang menguntungkan yaitu sebagai perlindungan terhadap sindrom metabolik (gula darah tinggi, tekanan darah tinggi, dislipidemia, dan obesitas sentral) dan penyakit gaya hidup seperti diabetes dan penyakit kariovaskular. Kabar baik yang semakin membuat semangat berpuasa, bukan?

Cerita tentang Kerja Pankreas Kita 

Untung ada pankreas di sisi hati kita. Ehem.

Ketika glukosa rendah seperti saat puasa, pankreas akan melepaskan lebih banyak hormon glucagon dari sel alpha. Glukagon merupakan anatagonis dari hormon insulin. Jika insulin bertugas untuk menurunkan kadar glukosa darah, glucagon bekerja sebaliknya.

Apa yang terjadi ketika pankreas mengeluarkan glucagon? Benar, karena bekerja berkebalikan dari insulin, insulin akan dihambat dulu. 

Keberadaan glukagon ini akan mengaktifkan penggunaan energi dari tabungan yang kita punya yaitu dari dari glikogen (simpanan glukosa di hati dan otot), jaringan lemak/adiposa, dan protein.

Mensyukuri Tubuh yang Canggih

Bersyukurlah tubuh kita dirancang sedemikian canggih.

Penelitian terkait puasa telah membuktikan bahwa puasa menyebabkan terjadinya perubahan metabolisme dalam tubuh. Pergesaran metabolisme yang memanfaatkan jaringan lemak sebagai energi. Wow!

Glukosa darah sebagai sumber energi yang digunakan tubuh biasanya disediakan cukup melalui proses glikolisis. Glikolisis adalah pemecahan glukosa yang menghasilkan asam piruvat.

Saat puasa, pemeliharan glukosa darah akan bergantung pada glikogen/cadangan glukosa yang disimpan di hati dan otot. Glikogen yang digunakan sebagai energi melalui proses glikogenolisis (glikogen menjadi glukosa). 

Glikogen yang disimpan dalam hati memiliki peran besar dalam pemelihatan glukosa darah selama 24 jam pertama puasa karena simpanan di hati lebih banyak dibandingkan yang ada di otot.

Bagaimana jika cadangan glikogen habis? Tidak perlu khawatir karena tubuh kita yang pintar akan mencari tabungan energi yang lain yaitu simpanan energi dari jaringan lemak/adiposa dan simpanan protein. Namanya gluconeogenesis atau pembentukan glukosa selain dari simpanan karbohidrat.

Singkat cerita, bentuk simpanan lemak adalah trigliserdia. Trigliserida akan dipisahkan menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Gliserol dapat diubah menjadi glukosa dan piruvat di hati. Asam lemak bebas melanjutkan perjalanan untuk masuk ke sikuls krebs. Kita bicarakan dilain waktu soal siklusnya.

Selain simpanan lemak, simpanan protein juga bisa ikut dipecah untuk menghasilkan energi saat puasa yang berlangsung lama (lebih dari 24 jam). 

Glukosa akan dihasilkan dari asam amino yang dipecah dari berbagai jaringan, termasuk otot. Hal ini yang kemudian bisa berdampak pada pengurangan massa otot. Tapi tenang, puasa yang kita lakukan tidak sampai ke tahapan ini.

Itulah penjelasan singkat mengenai perubahan yang ada di dalam tubuh saat kita melakukan puasa. Ya, ternyata tubuh kita sangat canggih dari yang kita bayangkan bukan? 

Meski tidak mengasup makanan dan minuman selama puasa, tubuh punya caranya sendiri untuk membuat kita bertahan, bahkan terbukti bisa mengurangi cadangan lemak tubuh kita. 

Selamat menjalankan ibadah puasa dan jangan lupa bersyukur atas semua yang sudah diberikan Yang Maha Besar, Allah swt. Marilah kita rawat tubuh yang canggih ini lewat puasa, Insha Allah.

Salam sehat,
Listhia H. Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun