Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bijak di Tengah Minyak Goreng yang Melonjak

21 Maret 2022   20:24 Diperbarui: 30 Maret 2022   00:07 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minyak goreng merupakan salah satu sumber lemak nabati yang umumnya terbuat dari kelapa sawit. (Shutterstock via KOMPAS.com)

Rekomendasi Asupan Lemak Kita Berapa Sih?

Selain gula dan garam, anjuran konumsi lemak telah ditetapkan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan. Anjuran lemak yang disarankan adalah 67 gram/orang/hari atau setara dengan 5 sendok makan minyak.

Minyak goreng merupakan salah satu sumber lemak nabati yang umumnya terbuat dari kelapa sawit. Seperti kita sama-sama ketahui, lemak dapat menjadi sumber energi.

Jika dalam 1 gram karbohidrat dan 1 gram protein dapat memberikan energi masing-masing sebesar 4 kalori, lemak dalam jumlah yang sama dapat menyumbang 9 kalori. Nyaris dua kalinya!

Oleh karena itu, dalam pengunaan minyak goreng perlu diberikan perhatian agar tidak berlebihan. Perhatikan pula cara dalam menggunakannya.

Minyak yang dipakai menggoreng berulang kali bisa menjadi tidak sehat, lho. Saat dipanaskan, apalagi berulang kali, minyak goreng menjadi mudah teroksidasi dan dapat menghasilkan radikal bebas yang tidak menguntungkan bagi tubuh. 

Dalam jangka panjang, konsumsi makanan yang disiapkan menggunakan minyak yang dipanaskan kembali dapat menyumbang masalah kesehatan seperti darah tinggi/hipertensi, diabetes, dan risiko penyakit tidak menular yang lain.

Bijak di Tengah Minyak yang Melonjak

Tidak perlu panik, tapi pergilah piknik. #ehmasihpandemi

Minyak goreng yang melonjak bukan tanda dunia sudah berakhir. Barangkali minyak goreng yang naik ingin mengajarkan kita untuk bijak dalam menggunakannya. Karena jangan-jangan selama ini sering tidak terkontrol.

Apalagi momennya juga mendekati puasa, yang mana membuat kita dan hal-hal yang digoreng menjadi makin akrab. Yang sebelum ini gorengan bisa makan lima, kurang-kurangilah. Selain hemat di kantong, tubuhmu juga makasih banget loh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun