Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Alternatif Mengungkapkan Kangen Tanpa Kata Kangen

20 Oktober 2020   21:24 Diperbarui: 20 Oktober 2020   21:29 1777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | unsplash.com

Saya menyukai pernyataan ini. Barangkali juga kamu. Pernyataan yang fiksi yang saya rasa tidak akan gagal dalam menciptakan pertanyaan bagi yang membacanya.

"Kok pohon kapuk?" atau "maksudnya?"

Seperti kita tahu, pohon kapuk memiliki sebutan lain yaitu pohon randu. Randu yang tinggal diganti huruf A-nya menjadi I, Rindu. Aih.

Untuk mengaplikasikannya dalam pesan, selain menggunakan kata-kata, kamu bisa gunakan gambar pohon kapuk. Lalu, suruh ia menebaknya deh.

Selain bilang rindu, pohon kapuk juga bisa mengode untuk menyatakan Kapas-tian.
Hiya.

2. Modal mimpi

Cara lainnya juga saya peroleh dari seorang kompasianer, Ami Abeb.

Dengan berlindung dibalik mimpi, kamu bisa menunjukkan kerinduanmu. Seperti katanya, "Hey, aku semalem mimpiin kamu, ada sesuatukah?"

Kata-kata yang jelas modusnya, tapi tidak ada salahnya jika ingin dicoba.

Yang pernah saya dengar, katanya mimpi adalah hal yang kita pikirkan terakhir kali ketika jelang tidur atau bisa menjadi pertanda akan sesuatu.

Namun jika tidak benar-benar memimpikan, kamu tetap bisa mempraktikannya. Tidak ada yang tahu benar secara pasti mimpi seseorang, bahkan kita yang mengalaminya bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun