Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mudik Online Ternyata Nggak Mustahil, Begini Caranya...

16 Mei 2020   22:03 Diperbarui: 16 Mei 2020   22:14 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | https://unsplash.com/

Nggak cuma belanja, kini kita pun bisa merancang mudik pakai “online-online” gitu.

Setiap Ramadan dan Lebaran, menjadi mudik jadi salah satu hal yang dinantikan. Hal yang bahkan sering direncanakan sejak jauh-jauh hari agar semua berjalan lancar.

Sebab mudik memang tidak sesederhana tinggal pulang-pergi begitu saja. Kita yang harus mempersiapkan mulai dari membeli tiket jika menggunakan transportasi umum atau mulai membuat janji  dengan bengkel langganan untuk memastikan kendaraan pribadi dalam kondisi terbaiknya. Ya, mudik yang dinantikan dengan hati gembira harus berjalan juga sesuai rencana. Bukan begitu?

Mudik di Ramadan dan Lebaran tahun ini

Namun rencana tinggalah rencana. Cerita untuk mudik di bulan Ramadan dan Lebaran yang sudah dibayangkan ternyata harus ditunda dulu tahun ini. Mengikuti imbauan pemerintah, pandemi corona dibalik alasan itu. Kita yang tidak memaksakan untuk pulang demi menjaga keselamatan satu sama lainnya.

Kita yang tetap berada di titik kita saja. Entah di rumah, di kontrakan, di kosan, di segala tempat di mana kita banyak diajarkan untuk tidak lupa pulang. Kita yang merantau.

Dengan kesadaran diri, tiket-tiket yang sudah diperjuangkan terpaksa dikembalikan lagi. Pun kendaraan yang biasanya menemani perjalanan yang tahun ini ternyata lebih baik banyak diistirahatkan. Ya, sebenarnya tidak melakukan itu pun bisa saja tetap (memaksa) mudik. Akan tetapi kali ini bukan begitu cara main mudik yang benar.

Menciptakan mudik “online”, kenapa nggak?

Adanya pandemi corona memang membuat kita tidak bisa sebebas sebelumnya. Namun dengan bantuan teknologi kita bisa melewati batas itu. Termasuk dalam mengatasi mudik yang tidak bisa kita tempuh dengan cara biasanya. Bukan dengan naik kendaraan. Bukan lewat perjalanan.

Kenapa mudik tidak dibuat online saja? Apalagi hari ini semua sudah serba online, mulai dari berbelanja, pesan kendaraan, dan tidak mustahil juga menciptakan mudik yang online-online gitu.

Hal ini jugalah yang menjadi solusi bagi saya dan keluarga besar. Karena seperti yang sudah saya ceritakan jika membahas mudik, keluarga besar saya rata-rata adalah perantau yang tersebar di berbagai wilayah bahkan pulau. Ada yang di Temanggung, Tasikmalaya, Jakarta serta Balikpapan. Kami yang tahun ini tidak berkumpul di satu titik di Tasik, rumah Nenek. Kami yang tidak mudik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun