Lololo~~~
Nah, selain kata-katanya yang sangat seru itu. Pada bagian "tak kintang-kintang" ada atraksi yang tak kalah membuat makin terhibur saja. Atraksi orang yang goyang bak tulang lunak. Asyik banget dah.
Di Balik Kesegaran Cendol Dawet yang Mulia
Meski tidak mengira akan menjadi seterkenal sekarang, cendol dawet buatan pria yang tepat pada tanggal 24 nanti akan berulang tahun ini nyatanya memang sudah jadi viral. Hal yang kemudian membawanya jadi diundang kemana-mana sampai menjadi berita nasional.
Dari hasil membaca di berita-berita juga wawancara di televisi, ternyata ada yang membuat saya jadi terkesan dengan Abah Lala terkait alasan mengapa beliau akhirnya "meracik" cendol dawet. Alasan yang berasal dari keresahannya mendengar jargon dangdut yang banyak menggunakan kata-kata tidak senonoh dan kurang pantas. Dari situlah beliau tergerak untuk membuat sesuatu yang lebih enak didengar juga ditiru. Apalagi yang menirukan selama ini bukan hanya sebatas orang dewasa pun anak-anak kecil.
Mengapa harus cendol dawet? Sederhana pula mendapatkannya. Terinspirasi dari tukang sayur yang sering melewat rumahnya saat pagi hari yang menjajakan dawet dengan harga cuma 500-an. Pernyataan beliau ini sekaligus membayar rasa penasaran saya terkait harga cendol dawet yang harganya mengapa bisa semurah itu. Ternyata ya memang pernah ada yang jual dengan harga segitu.
Yaudah ya, singkat saja dan jangan lupa cendolnya, Gan! HAHA.
Salam,
Listhia H. Rahman