Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Cendol Dawet Viral Buatan Abah Lala

3 Oktober 2019   20:33 Diperbarui: 4 Oktober 2019   16:41 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abah Lala | youtube.com

Cendol dawet, cendol dawet seger. 

Jika kamu tidak hanya sekadar membaca tetapi juga memberikan nada pada kata-kata di atas, itu bisa jadi pertanda bahwa kalian sudah terpapar cendol dawet yang sedang viral akhir-akhir ini. Cendol dawet yang diambil dari nama sebuah minuman, yang ternyata berhasil diolah menjadi semacam yel-yel di sela-sela lagu dangdut dan selalu membuat suasana makin mengajak goyang. Ya, ini soal cendol dawet viral buatan Abah Lala itu.

Kalau dilihat dari namanya, pasti orang akan mengira beliau berasal dari Jawa Barat. Sebab sebutan "Abah" kerap menjadi kata ganti Ayah dalam bahasa Sunda. Namun siapa sangka bahwa pemilik nama asli Agus Purwanto ini berasal dari Boyolali, Jawa Tengah. Sebelum namanya seterkenal sekarang, Abah Lala sudah menjadi musisi dan tergabung dalam MG 86.

Berdasarkan portal berita tribunnews, saat ini Abah Lala diketahui berada dibawah manajemen yang dimilik pelantun Goyang Dumang, Cita Citata,lho.

Kali Pertama yang Terngiang di Kepala
Saya juga tidak sengaja menemukan Abah Lala. Sewaktu itu ketika sedang memilih lagu di sebuah tempat karoke-an. Awalnya saya sempat tidak terlalu mendengar apa kata-kata yang diucapkannya, lebih dominan ke kaget sih karena teriakan Abah Lala cukup mencuri perhatian apalagi penontonnya. HAHA Seingat saya judul lagu waktu itu banyu langit.

Hanya saja memang apa yang diteriakan Abah Lala membuat saya jadi penasaran sekaligus nempel di kepala. Jadi, sebenarnya apa sih yang Abah Lala ini ucapkan pada penontonya dan bagaimana seharusnya penonton menjawabnya? Heheu.

Cendol dawet, cendol dawet seger
Cendol cendol dawet dawet
Cendol cendol dawet dawet
Cendol dawet seger piro, lima ngatusan
Terus gak pake ketan..

Ji ro lu pat nem pitu wolu...

Tak kintang-kintang, tak kintang-kintang...

Tak kintang-kintang

Lololo~~~

Nah, selain kata-katanya yang sangat seru itu. Pada bagian "tak kintang-kintang" ada atraksi yang tak kalah membuat makin terhibur saja. Atraksi orang yang goyang bak tulang lunak. Asyik banget dah.

Di Balik Kesegaran Cendol Dawet yang Mulia
Meski tidak mengira akan menjadi seterkenal sekarang, cendol dawet buatan pria yang tepat pada tanggal 24 nanti akan berulang tahun ini nyatanya memang sudah jadi viral. Hal yang kemudian membawanya jadi diundang kemana-mana sampai menjadi berita nasional.

Dari hasil membaca di berita-berita juga wawancara di televisi, ternyata ada yang membuat saya jadi terkesan dengan Abah Lala terkait alasan mengapa beliau akhirnya "meracik" cendol dawet. Alasan yang berasal dari keresahannya mendengar jargon dangdut yang banyak menggunakan kata-kata tidak senonoh dan kurang pantas. Dari situlah beliau tergerak untuk membuat sesuatu yang lebih enak didengar juga ditiru. Apalagi yang menirukan selama ini bukan hanya sebatas orang dewasa pun anak-anak kecil.

Mengapa harus cendol dawet? Sederhana pula mendapatkannya. Terinspirasi dari tukang sayur yang sering melewat rumahnya saat pagi hari yang menjajakan dawet dengan harga cuma 500-an. Pernyataan beliau ini sekaligus membayar rasa penasaran saya terkait harga cendol dawet yang harganya mengapa bisa semurah itu. Ternyata ya memang pernah ada yang jual dengan harga segitu.

Yaudah ya, singkat saja dan jangan lupa cendolnya, Gan! HAHA.

Salam,
Listhia H. Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun