Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kisah Tanah Jawa dalam 'Jagat Lelembut', Belum Baca Kok Udah Takut?

28 Juli 2019   23:22 Diperbarui: 31 Juli 2019   09:33 11389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri | penampakan depan buku KTJ ke-2

Renungan yang bisa dikatakan sebagai sebuah simpulan, dimana ketika kita sudah selesai sampai halaman ini mereka berharap pembaca bisa lebih mengerti,lho.

Mengutip di bagian renungan "..bagi teman yang ingin di buka mata batinnya agar bisa berpikir ulang. Bahwa memiliki mata batin yang terbuka itu tidak senikmat serta seindah yang dibayangkan." Kalau saya sendiri memang tidak pernah berniat untuk dibukakan, karena seperti dari awal saya bilang sesungguhnya saya tidak pemberani amat.

Meski di buku kedua KTJ lebih dominan mistisnya, buku ini tidak lupa untuk memberikan pembaca pesan-pesan menjalani hidup. Pesan yang nampak sederhana dan barangkali sering kita sepelekan padahal penting diingat.

 Seperti untuk wanita yang sedang halangan ada baiknya untuk selalu menjaga kebersihan seperti tidak membuang pembalut sembarangan (halaman 62), bagi laki-laki daripada sibuk 'memuaskan nafsu sendiri' ada baiknya alihkan pada kegiatan positif (halaman 63), ada juga pesan untuk tidak melupakan sedekah (halaman 78) dan pesan yang perlu digarisbawahi lainnya seperti jangan sampai wong jowo ilang jawane (halaman 39). Itu hanya beberapa contoh, karena masih banyak pesan-pesan lain yang kamu dapat ketika membaca utuh buku ini.

Ada sekitar 100 ilustrasi yang bisa kamu temui. Ada juga mantra yang bisa saja mengundangnya. Namun bukan berarti dengan adanya 'sesuatu yang menakutkan' itu kamu tidak bisa atasi. Saran saya yang juga penakut adalah kamu  cukup tidak perlu menatap gambarnya lama-lama dan segera tutup saja mantra yang kamu temui kalau memang tidak mau membaca. Sesimpel itu dan saya melahap habis buku ini dengan baik-baik saja lho.

Jadi ingat kata Om Hao di Gramedia Sudirman, yang intinya tidak semua orang akan mengalami pengalaman yang sama, tergantung diberi wangsit atau tidak. Mungkin saya yang tidak tetapi saya justru berterima kasih dan tidak apa-apa karena membaca buku KTJ ini sudah cukup menjadi mata ketiga.

Apa sih yang kurang di buku ini? Saya hanya menyayangkan daftar isi yang tidak dicantumkan saja. Karena ketiadaan daftar isi, saya seringkali kesusahan ketika ingin mencari pokok bahasan/bab buku tertentu. Jadi caranya memang mau tidak mau kita harus membukanya satu persatu. 

Namun terlepas dari itu, buku ini sangat laik untuk siapa saja bahkan untuk si penakut seperti saya. Ya, jangan takut dulu sebelum membacanya habis. Nanti setelah habis membaca baru takut, bolehlah. HAHA. Candaaa.

Selamat membeli yang belum jadi beli, selamat membaca yang sudah punya tapi masih takut ajhaa !

Informasi Buku :

Judul : Kisah Tanah Jawa "Jagat Lelembut"
Nama Penulis : Mada Zidan (@mbahkj); Bonaventura D. Genta (@bonaventuragenta); Hari Hao (@hao-hao_hari)
Penerbit : Gagasmedia
Keterangan edisi : Cetakan pertama, 2019
Halaman : 201
Harga : Rp 88.000,00 (P.Jawa)
ISBN: 978-979-780-944-7

Salam,
Listhia H. Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun