Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Program Keluarga Harapan, Pemberi Harapan yang Tak Palsu

2 Maret 2019   23:42 Diperbarui: 3 Maret 2019   00:18 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | https://www.kupastuntas.co/

Pengalaman Menjadi Pendamping PKH

Dalam menjalankan program PKH, Kemensos tidak bekerja sendiri. Adalah pendamping PKH yang kemudian menjadi salah satu peran vital yang menentukan keberhasilan program.

Pada tahun 2017 yang lalu, Kemensos bahkan menyediakan lowongan lebih dari 16 ribu untuk menjadi pendamping PKH. Jumlah yang cukup besar ini adalah sebagai cara untuk mengimbangi penambahan jumlah peserta yang semula berjumlah 6 juta menjadi 10 juta.

Diantara 16ribu, saya beruntung bisa mengenal salah satunya. Bukan saya, melainkan sahabat saya sendiri yang sudah hampir setahun belakangan ini terjun dan mengamati langsung bagaimana PKH bekerja khusunya di wilayah Temanggung,Jawa Tengah. Saya mengenalnya dengan sebutan Kak Puput (KP). Berikut adalah hasil wawancara singkat yang barangkali bisa menjadi gambaran bagaimana seorang pendamping PKH bekerja dan betapa pekerjaan ini sungguh mulia.

Saya    : "Bisa diceritakan singkat bagaimana pekerjaan menjadi pendamping PKH itu,kak?"

KP       : "Sebagai pendamping pekerjaan yang dilakukan ya melakukan pendampingan kepada KPM (Keluarga Penerima Manfaat). Jadi program Keluarga Harapan akan memberikan bantuan kepada KPM. Selain bantuan , KPM juga akan mendapatkan pendampingan dan advokasi oleh pendamping PKH agar kelak menjadi keluarga yang sejahtera "

Saya    : "Apa sih tujuan PKH itu?"

KP       : "Tujuan utama dari PKH itu sebenarnya bukan memberikan bantuan saja, melainkan adanya perubahan perilaku masyarakat itu sendiri."

Saya    : "Ngomong-ngomong bantuan, boleh kasih penjelasan singkatnya?"

KP       : "Bantuan PKH itu berbeda-beda tiap keluarga, tergantung komponen yang dipunyai. Komponennya sendiri ada balita,anak sekolah, ibu hami dan nifas, lansia dan disabilitas. Jadi tiap komponen itu nilainya berbeda-beda. Misalkan di keluarga tersebut punya tiga komponen (anak SD, SMP dan lansia)  nanti ya komponen itu ditotal jumlahnya. Dalam setahun, bantuan itu turunnya 4 kali. Total jumlah bantuan yang diterima keluarga akan dibagi menjadi 4 deh. Bantuan yang diberikan juga melalui ATM (nontunai), jadi setiap keluarga punya ATM.  Sebagai pendamping PKH, kami juga melakukan Pendidikan/edukasi penggunaan ATM seperti cara mengambil uangnya misalnya. Pendamping juga melakukan pengawasan apakah bantuan yang mereka terima sudah masuk apa belum,gitu."

Saya    : "Selama terjun langsung di lapangan, ada ngga sih hambatan yang ditemui?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun