Kadar leptin lebih tinggi pada perempuan dibandingkan dengan pria. Sekresi leptin juga distimulasi oleh insulin– hormon yang dilepas ke dalam aliran darah sesaat setelah mengasup makanan.
Kadar leptin dalam darah dapat menggambarkan jumlah simpanan lemak trigliserida di jaringan lemak. Makin banyak cadangan lemak, maka makin banyak juga leptin yang dilepaskan dalam darah. Oleh sebab itu, tidak heran jika pada orang obesitas akan ditemukan kadar leptin yang meningkat.
Kabar tak baiknya, leptin yang meningkat bukan berarti kita akan mudah kenyang. Karena sebaliknya, leptin yang diproduksi dalam jumlah yang berlebihan justru akan membuat tubuh terutama otak menjadi tidak peka.
Adalah resistensi leptin, yang sering terjadi pada orang dengan obesitas. Di mana dalam kondisi ini, tubuh tidak lagi peka dan mengenali leptin yang beredar sehingga tidak tahu lagi kapan harus berhenti makan. Otak akan mengganggapnya sebagai kondisi kelaparan, dan menyuruh terus makan. Kondisi inilah yang makin memperparah orang dengan obesitas.
***
Nah, sekarang sudah tahu kan? Tubuh manusia sudah didesain sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan energinya dengan tepat oleh pengaturnya –baca:hormon- . Jadi, bukanlah mimpi jika tubuh manusia dapat memiliki berat badan yang normal selama bertahun-tahun. Kuncinya tentu jika kebutuhan energinya dipenuhi secara seimbang. Sehingga hormon-hormon dalam tubuh pun melakukan fungsi seharusnya.
Sekarang, kira-kira hormon ghrelin atau leptin yang sedang mengetuk pintu hipotalamusmu?
Salam sehat,
Listhia H Rahman