Karena kalian tidak akan tahu, bagaimana takdir tulisan setelahnya jika tidak pernah kalian publikasikan.Tulisan itu seperti kejutan, maka bersiaplah untuk tidak terduga. Menulislah tanpa perlu takut tidak dilabel disini.
Jangan Tunggu, Tapi Jemputlah Bola
Ini adalah kali ke-2 tulisan saya secara ajaib dimuat di media cetak. Sebelumya penrnah juga di majalah, seperti cerita ini Gara-gara Kompasiana, Saya di Muat di Majalah. Ajaib, karena saya tidak pernah mengagendakan tulisan itu untuk sampai ke meja redaksi. Tulisan yang terlahir tanpa ada ketentuan dan syarat tertentu yang harus saya patuhi.
Tulisan yang ada karena ke-gemas-an otak saya sendiri. Rasanya berbeda sekali dengan tulisan yang memang disengajakan untuk dimuat. Ingin merasakannya juga? Makannya jangan selalu menjadi yang menunggu tulisan itu dimuat, tetapi biarkanlah tulisanmu yang apa saja itu menjemput kesana. Katanya, jangan tunggu, tapi jemputlah bola dan larilah ke gawang, cetak golmu! #apasih
Ada kebetulan dari kejadian ini, bulan lalu saya sempat mengagendakan untuk terbang ke Kalimantan, menemani kakak disana. Tetapi karena berbagai hal, saya menundanya. Namun ternyata saya tetap kesana tuh, tulisannya.hihi. Ajaibkan.
Menulis adalah sesuatu yang menyenangkan buat saya, hitungan nominal rupiah bukan jadi masalah. Jadi tolong jangan ditanya, “Tiap kamu nulis gitu, dapet uang berapa?”. Saya punya cara lain untuk urusan finansial, yang paling mudah adalah minta mama papa dengan jurus seribu alasan. #eh Ya, gitu aja sih.
Tulisan Bisa Kemana-mana Tetapi Tidak Selalu Memberitahu Sedang Dimana
Sekarang giliran cek namamu di mesin pencarian, cobalah.
Mungkin benar jika sebuah tulisan yang sudah dipubikasikan, maka itu bukan lagi milik saya sendiri, tetapi jadi milik semua.
buru-buru nulis gih kalo gitu,
Listhia H Rahman