Saat pergi ke pantai kita akan melihat indahnya pantai dan luasnya lautan, saat ombak datang muncul busa-busa ke tepi pantai. Busa laut merupakan fenomena alam yang terjadi ketika partikel yang ada di laut bercampur dengan ombak dan angin. Air laut tidak hanya terdiri dari air saja, tetapi juga mengandung zat dan gas lain seperti oksigen, nitrogen, kalsium, sodium, dan sebagainya.
Berbagai zat tersebut berasal dari  makluk hidup, kerak bumi, ataupun dari dasar laut. Zat-zat tersebut kemudian dapat berfungsi sebagai surfaktan atau zat yang dapat menimbulkan busa seperti yang terdapat pada detergen untuk mencuci pakaian. Busa laut terjadi saat angin berhembus kencang dan ombak bergelombang sehingga air laut terombang-ambing. Ketika itu, surfaktan seperti teraduk-aduk dan menjadi gelembung-gelembung yang merekat satu sama lain dan menimbulkan busa di lautan.
Busa laut ada yang sedikit dan tipis ada juga yang sangat banyak dan tebal. Busa laut yang sangat tebal dan banyak pernah terjadi di beberapa tempat, seperti yang terjadi di Skotlandia pada Sepetember 2012, di Australia pada Januari 2013, dan pada Januari 2020 Badai Gloria membanjiri Tossa de Mar, Spanyol dengan busa laut yang super tebal di atas banjir. Busa yang sangat tebal ini bisa terjadi karena badai besar atau mekarnya alga. Mekarnya alga ini juga menjadi salah satu faktor utama terbentuknya busa di laut. Maka dari itu, di lautan yang terdapat banyak alga akan menghasilkan lebih banyak busa di lautan.
Buih atau busa laut paling sering dijumpai di tepi pantai. Hal ini dikarenakan kumpulan alga dengan jumlah yang banyak mati dan membusuk di lepas pantai lalu terbawa oleh gelombang ke tepi pantai. Busa terbentuk karena bahan organik ini teraduk oleh ombak di tepi pantai.
Adanya busa di laut disebabkan oleh hal-hal tersebut, namun ada juga produk manusia yang berkontribusi dalam terbentuknya busa di laut seperti penggunaan pestisida, limbah rumah tangga dan sebagainya dapat memasuki permukaan laut dan menyatu bersama busa.