Mohon tunggu...
Lis Lestari
Lis Lestari Mohon Tunggu... SDN Lidah Kulon I/464 Surabaya

seorang guru sekolah dasar dan ibu dari tiga orang anak. berdomisili di Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gotong Royong Menyambut MPLS LikulSa Jaya

8 Juli 2025   14:28 Diperbarui: 8 Juli 2025   14:28 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik kelas 1 di SDN Lidah Kulon I/464 Surabaya, semangat kolaborasi terpancar kuat di lingkungan sekolah. Panitia dibentuk secara resmi melalui Surat Keputusan Kepala Sekolah, terdiri dari guru dan tenaga kependidikan, dan bertanggung jawab untuk menyusun program, melaksanakan kegiatan, dan melakukan pemantauan serta evaluasi. Program MPLS disusun dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip MPLS Ramah, mencakup materi pengenalan lingkungan sekolah, kurikulum, fasilitas, dan tata tertib sekolah, serta kegiatan penguatan karakter dan profil lulusan. SDN Lidah Kulon I/464 Surabaya juga melakukan sosialisasi program MPLS kepada orang tua/wali murid, mencakup tujuan MPLS, materi yang akan disampaikan, kegiatan yang akan dilaksanakan, serta mekanisme pelaporan jika terjadi masalah.  Dalam Program MPLS yang disusun terdapat Kegiatan wajib  meliputi penguatan karakter, pengenalan profil lulusan, pengenalan budaya sekolah, serta kegiatan lain yang mendukung adaptasi siswa baru. Kegiatan MPLS juga bisa melibatkan pengenalan ekstrakurikuler, permainan edukatif, serta kegiatan keagamaan. 

Di bawah koordinasi Ibu Lis Lestari,M.Si selaku kepala sekolah, serangkaian persiapan dilakukan secara terpadu oleh guru, tenaga kependidikan (tendik), dan tim Adiwiyata, dalam semangat mewujudkan Sekolah Ramah Anak (SRA) dan sekolah berwawasan lingkungan.

Koordinasi Kegiatan Sekolah Ramah Anak (SRA)

Kepala sekolah bersama guru mengadakan rapat koordinasi untuk merancang kegiatan MPLS yang inklusif, menyenangkan, dan aman bagi anak-anak. Beberapa poin penting yang ditekankan meliputi:

  • Penguatan ice breaking dan orientasi nilai-nilai sekolah yang ramah anak.
  • Penyediaan ruang bermain dan eksplorasi yang kondusif bagi murid baru.
  • Monitoring interaksi antar siswa agar bebas dari perundungan dan eksklusi.

koordinasi tim SRA (Sumber: pribadi/Lis Lestari)
koordinasi tim SRA (Sumber: pribadi/Lis Lestari)

Pengecatan Lapangan oleh Guru dan Tendik

Guna menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, guru dan tendik bergotong royong melakukan pengecatan ulang lapangan sekolah. Warna-warna cerah dan pola geometris diaplikasikan untuk memberikan kesan segar dan meriah, sekaligus mendukung area bermain yang aman dan inspiratif bagi peserta didik.

pengecatan Lapangan Basket (Sumber: pribadi/Lis Lestari)
pengecatan Lapangan Basket (Sumber: pribadi/Lis Lestari)

Pembuatan Hiasan Aula oleh Guru

Aula utama, yang akan menjadi pusat kegiatan MPLS, juga mendapat sentuhan kreativitas dari para guru. Hiasan dinding dari barang bekas, poster motivasi, dan elemen dekoratif yang ramah anak disiapkan untuk menyambut murid baru dengan penuh kehangatan. Kegiatan ini menjadi simbol penerimaan dan kepedulian yang mendalam.

pembuatan hiasan aula (sumber: pribadi/Lis Lestari)
pembuatan hiasan aula (sumber: pribadi/Lis Lestari)

Perawatan Vertical Garden

Vertical garden yang terletak di koridor utama sekolah tak luput dari perhatian. Guru dan warga sekolah melakukan penyulaman tanaman, penyiraman, dan pemupukan ringan untuk memastikan taman vertikal tampil asri saat MPLS dimulai. Vertical garden atau taman vertikal adalah sistem pertanaman secara vertikal yang dapat diaplikasikan di dinding atau tiang sekolah. Selain memperindah ruang, vertical garden berfungsi meningkatkan kualitas udara dan menjadi sarana pembelajaran kontekstual bagi siswa mengenai keanekaragaman hayati dan kepedulian lingkungan.

vertical garden LikulSa (sumber:pribadi/Lis Lestari)
vertical garden LikulSa (sumber:pribadi/Lis Lestari)

Pengumpulan Daun untuk Kompos oleh Tim Adiwiyata

Tim Adiwiyata turut serta dengan mengumpulkan daun-daun kering hasil sapuan halaman dan taman ke dalam karung-karung untuk bahan kompos. Langkah ini tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga mendidik siswa dan warga sekolah tentang pengelolaan sampah organik yang berkelanjutan.

pengumpulan sampah daun (Sumber: pribadi/Lis Lestari)
pengumpulan sampah daun (Sumber: pribadi/Lis Lestari)

Melalui kegiatan ini, sekolah tidak hanya mempersiapkan MPLS secara teknis, tetapi juga membangun ekosistem pembelajaran yang menyenangkan, ramah anak, dan berwawasan lingkungan. Semangat kolaborasi antar elemen sekolah adalah fondasi utama yang menyambut para peserta didik baru dengan penuh cinta dan harapan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun