Mohon tunggu...
Liska Simamora
Liska Simamora Mohon Tunggu... Ilmuwan - Jangan malu dan sedih dibilang bodoh, mungkin itu benar

A life-time student at University of Life

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kuliah Online Anti Gagal Fokus

14 Januari 2021   13:26 Diperbarui: 14 Januari 2021   13:36 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tidak terasa kehadiran wabah Covid-19 di Indonesia sejak kasus pertama sudah hampir menjelang satu tahun. Kelak tidak perlu mengucapkan selamat ulangtahun, karena kita tidak mau wabah tersebut memiliki umur panjang. Berbagai istilah baru telah menambah daftar kosakata semua lapisan masyarakat Indonesia terakhir adalah istilah PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Jawa-Bali mulai tanggal 11 hingga 25 januari 2021 yang diharapkan mampu menekan penyebaran virus corona.

 Meskipun sudah terlatih menjalani aktifitas dari rumah secara online, tidak sedikit juga yang mengharapkan semua aktivitas kembali normal versi sebelum kehadiran wabah corona. Salah satunya adalah komunitas mahasiswa dan dosen yang menghendaki proses belajar mengajar secara luring (luar jaringan). Tapi, harapan jauh dari kenyataan. Angka kasus Corona meningkat dengan pesat diduga karena mobilitas masyarakat yang tergolong bebas dan tinggi saat libur panjang akhir tahun 2020 dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan virus corona menyebabkan new normal terus berlanjut hingga awal semester di awal tahun baru 2021. Semua panduan proses belajar mengajar secara daring yang sudah dirancang saat wabah tiba-tiba menyerang pada tahun 2020 lalu  kembali lagi harus diberlakukan pada tahun 2021 tentunya dengan pengalaman yang lebih matang dimana penyesuaian dan perbaikan demi kenyamanan bersama lebih mudah diadopsi. 

Minggu pertama proses belajar mengajar di tahun 2021 sudah berlangsung. Beberapa mahasiswa masih menggunakan perangkat ponsel untuk mengikuti aktivitas perkuliahan daring (dalam jaringan). Sesungguhnya menggunakan ponsel untuk mengikuti perkuliahan sangat tidak efektif karena akan mengalami sangat banyak gangguan yang mempengaruhi kefokusan. Beberapa diantaranya adalah masuknya pemberitahuan dari berbagai platform media sosial yang digunakan mahasiswa, apabila ada panggilan masuk, atau beberapa ponsel baterainya akan sangat panas apabila digunakan untuk mengakses konfrens secara virtual contohnya mengikuti kuliah online dengan durasi 1-2 jam. Selain itu, penggunaan ponsel juga tidak dianjurkan karena apabila terdapat presentasi saat proses belajar mengajar maka tampilan di layarnya akan sangat kecil dimana hal ini juga akan mempengaruhi kualitas informasi yang diterima oleh mahasiswa.

Besar sekali harapan bahwa hadirnya wabah covid-19 tidak akan mengurangi kualitas pendidikan di dalam negri. Hal tersebut bisa diwujudkan apabila terdapat kerjasama yang baik antara dosen, mahasiswa dan orangtua. 

Dosen

Mengingat drama dan fakta jaringan internet yang tidak memadai di berbagai wilayah tanah air yang membuat beberapa mahasiswa kesulitan akses perkuliahan pada waktu yang sudah ditentukan, maka diharapkan bapak/ibu dosen bersedia mengalokasikan waktu untuk membuat video pembalajaran yang bisa setiap saat diakses oleh mahasiswa atau apabila tidak memiliki waktu membuat video maka diwajibkan merekam proses belajar mengajar yang nantinya bisa dishare kepada peserta perkuliahan. 

Mahasiswa

Maksimalkanlah penggunaan perangkat laptop atau komputer (apabila ada) untuk mengikuti semua proses belajar mengajar online. Ciptakan sendiri suasana yang mendukung mood untuk kuliah mulai dari kekondusifan ruangan saat mengikuti perkuliahan online, kesegaran tubuh, pakaian yang dikenakan, posisi duduk yang sesuai untuk belajar dan lain-lain. 

Orangtua

Kebanyakan mahasiswa memilih tinggal di rumah orangtua sejak kebijakan kuliah daring diedarkan oleh karena itu, pengertian orangtua sangat diharapkan untuk tidak menyuruh putra dan putri mereka mengerjakan hal lain ketika ada jadwal perkuliahan. 

Kerjasama antara dosen, mahasiswa dan orangtua akan mewujudkan kualitas pendidikan yang baik sekalipun di tengah-tengah wabah atau bencana. 

Jika normal sebelumnya tidak pernah kembali lagi, maka marilah kita bersahabat dengan normal yang baru. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun