Purnama mengadu ...
Ketika tak sempurna kupeluk dirimu
berjarak karena ruang dan waktu
terpasung bersama hati yang terbelenggu.
Ingin rasanya cinta beradu
bersetubuh melepas rindu
menggugat takdir yang membisu
agar mimpi ini tak tertipu
Purnama menyapa ...
Ketika dawai gitar bicara
memecah kesunyian rasa
atas nama rindu, aku terjaga.
Samar-samar kulukis sebuah rupa
dalam ingatan, aku meraba-raba
membentuk wajah tak terlupa
di setiap memori yang tersisa
di semua kata yang tersisa.
Sepenuh jiwa, engkau tetap kupuja
meski kita tak lagi bersama
terpisah oleh dua kamar dua jendela
aku di sini, engkau di sana.
Adakah engkau menyimpan setia?
Adakah kau ingat sebuah cerita?
Purnama menepi ...
Ketika bertahun kisah ini terjadi
tersusun rapi sembunyi di hati
terukir sebagai prasasti sepi
membentuk kidung-kidung misteri
menuai rindu yang tak terbeli
di setiap asa aku menanti
di setiap doa aku memuji
Bulurokeng, 2018