STUDI LITERATUR PENELITIAN ILMIAH
Teori Variable Dependen
Pada era modernisasi saat ini perusahaan harus mampu bersaing untuk bertahan, dan tumbuh secara berkelanjutan. Agar kinerja perusahaan dapat terus meningkat, manajer harus menjadi inovatif.Â
Salah satu cara untuk mengukur sejauh mana capaian organisasi dan sumber daya manusian dapat sejalan dengan tujuan utamanya adalah dengan melihat kinerjanya. Jika kinerja perusahaan buruk, investor dan stakeholder juga akan mempertanyakan kinerja manajer dan karyawan non manajerial.
Prestasi kerja, efektivitas kerja, hasil kerja, pencapaian tujuan kerja, dan produktivitas kerja adalah semua definisi kinerja sendiri. "Istilah" Kinerja berasal dari kata "prestasi kerja", yang berarti "prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang," atau "prestasi kerja".Â
Secara etimologis, kinerja dapat disamakan dengan "performance", yang secara umum didefinisikan sebagai kesuksesan dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang diberikan sesuai dengan jobdesk perusahaan. Adapun pengertian kinerja menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Kinerja, menurut Dessler (2015), didefinisikan sebagai prestasi kerja, yang didefinisikan sebagai perbandingan antara hasil kerja seseorang dengan standar kerja yang telah ditetapkan, jadi kinerja adalah keberhasilan tim, unit, atau personel organisasi dalam mencapai tujuan strategis yang telah dibuat
Untuk mencapai tujuan organisasi, kinerja yang efektif dan efisien diperlukan dari kinerja individu dan kelompok. Kinerja seorang pegawai sangat penting untuk mengukur kemampuan mereka dalam melaksanakan kewajiban yang diberikan kepada mereka. Kinerja selalu terkait dengan produktivitas karena merupakan salah satu tolak ukur untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam organisasi.Â
Setiap organisasi atau perusahaan harus melakukan penilaian kinerja karyawan untuk memastikan keberhasilan. tujuan perusahaan atau organisasi. Jika kinerja seorang karyawan dievaluasi secara positif, maka hal ini akan berdampak langsung terhadap kinerja perusahaan.
Kinerja seseorang sebagai anggota organisasi atau karyawan di suatu perusahaan, baik manajer maupun non-manajer, dapat menentukan status sosialnya sebagai seorang karyawan. Kinerja manajer dapat menentukan apakah mereka akan tetap di perusahaan atau dipromosikan ke level yang lebih tinggi, atau sebaliknya. Untuk karyawan non-manajer, kinerja dapat memberi mereka kesempatan untuk mendapatkan insentif atau promosi jabatan
Kinerja, menurut Rivai dan Basri (dalam Bintoro & Daryanto, 2017), adalah hasil dari kualitas dan kuantitas yang diberikan oleh seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Menurut Supriyono (dalam Bintoro & Daryanto, 2017), kinerja didefinisikan sebagai hasil kerja yang telah dibebankan yang didasarkan pada waktu, kecakapan, pengalaman, dan kesanggupan. Namun, Mitchell & Larson (2017) menyatakan bahwa kinerja dapat menunjukkan hasil perilaku yang dievaluasi melalui berbagai standar atau kriteria mutu.