Mohon tunggu...
Lisa Selvia M.
Lisa Selvia M. Mohon Tunggu... Freelancer - Literasi antara diriku, dirimu, dirinya

Anti makanan tidak enak | Suka ke tempat unik yang dekat-dekat | Emosi kalau nemu hoaks

Selanjutnya

Tutup

Seni

Kunci Utama Membuat Acara Lomba Virtual Membaca Puisi Bisa Sukses

30 Juni 2022   23:34 Diperbarui: 30 Juni 2022   23:35 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembagian piagam penghargaan kepada juri (dok. panitia)

Pandemi memang merubah segala sesuatu, manusia mau tidak mau harus mengikuti, berkreasi agar bisa bertahan. Ada banyak sektor-sektor yang terpukul keras akibat pandemik. Untung ada dewa penyelamat, internet.

Berterima kasihlah kita bisa menggenggam internet. Bayangkan dulu saat pandemik flu Spanyol 1918 dilansir dari antara.com. Saat itu manusia dipaksa tinggal di rumah. Mau bekerja di luar, taruhan nyawa. Sementara sekarang, semua serba dipermudah. Berkat manfaat internet.

Pada pertengahan bulan Mei kemarin, saya ikut berpartisipasi membuat acara lomba baca membaca puisi virtual dalam rangka Paskah 2022. Lomba daring ini tak disangka dikuti sampai puluhan peserta. Promosi yang digunakan adalah melalui media sosial, aplikasi whatsapp, dan semacamnya.

Lomba membaca puisi virtual Bernama Paslaten Bersyair diselenggarakan oleh panitia Paskah Esa Ne Paslaten 2022 dengan Ketua Panitia Meitty Rampen. Esa Ne Paslaten adalah suatu komunitas diaspora Desa Paslaten, Minahasa Utara yang berdomisili di Jabodetabek dan sekitar yang memiliki ketua bernama Ruddy Ticoalu.

Para peserta Paslaten Bersyair diharuskan mengisi formulir secara daring, kemudian mengunduh video berpuisi mereka di tautan google drive yang telah diumumkan oleh panitia di formulir tersebut pada waktu yang ditentukan.

Satu minggu sebelum pengumuman pemenang, panitia mengunduh semua video peserta lomba Paslaten Bersyair di YouTube. Sekaligus mencari pemenang favorit dari semua kategori berdasarkan like terbanyak. Yang menarik juga, ternyata untuk pemilihan pemenang dari 3 kategori; TK-SD, SMP-SMA, dan Umum dilakukan melalui video telekonferensi.

Tiga juri yaitu Maria Yosephine Mantik, Stephanus Erman Bala, dan Antoinette Wiranadewi memberikan pendapat dan nilai secara langsung melalu aplikasi telekonferensi serta memilih para pemenang. Ketua panitia Meitty Rampen-Pongoh yang ikut hadir cukup mengikuti dan mencatat siapa-siapa saja yang menjadi pemenang.

Pengumuman lomba disiarkan secara langsung dari Jakarta melalui kanal YouTube wanua'ku pada tanggal 20 Mei 2022. Sampai hari ini terlihat sudah 907 views. Untuk suatu acara kelas komunitas desa terhitung sukses. Ditambah acara dibuat saat pandemi dengan segala keterbatasan.

Saat hiburan (Dok. Panitia)
Saat hiburan (Dok. Panitia)

Setiap membuat acara daring pasti masalah utama adalah koneksi internet yang kencang dan stabil. Apalagi acara ini diikuti peserta dari Sabang sampai Merauke. Belum lagi yang di luar negeri. Ditambah banyak peserta yang berasal dari kampung Paslaten, Minahasa Utara. Daerah ini terletak di bawah kaki gunung Klabat. Sulawesi Utara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun