Mohon tunggu...
Lisa Selvia M.
Lisa Selvia M. Mohon Tunggu... Freelancer - Literasi antara diriku, dirimu, dirinya

Anti makanan tidak enak | Suka ke tempat unik yang dekat-dekat | Emosi kalau nemu hoaks

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Wihara yang Berawal dari Terdamparnya Sebilah Papan Nama Naga

8 Februari 2019   02:02 Diperbarui: 8 Februari 2019   19:03 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah kejadian ini, papan nama Sam Kuan Tai Tie menjadi terkenal. Banyak orang yang berbondong-bondong untuk memanjatkan doa permohonan.

Suatu ketika, salah satu permohonan  seorang pengrajin sepatu dikabulkan, sehingga dibangunlah pondok sebagai tempat naung papan Sam Kuan Tai Tie dan pagar tembok oleh pengrajin yang berterima kasih tersebut.

Tiba-tiba, papan nama ini hilang, ternyata dicuri seorang perampok yang sepertinya berniat mau membakarnya. Karena papan nama ini sudah tergeletak di atas abu dan tidak mengalami kerusakan sedikit pun dengan jasad perampok di dekatnya. 

Sepertinya dia mempunyai permohonan yang tidak baik. Karena tidak dikabulkan maka muncullah rasa balas dendam. Penemuan menggegerkan ini membuat para pencari papan beranggapan papan ini harus dijaga baik-baik. 

Orang yang mencari papan nama ini mempunyai nama keluarga Oey yang berasal dari kalangan berada. Dia merupakan tuan tanah mempunyai istri pribumi walau berasal dari daratan Tiongkok.

Suatu hari, ada seorang Dalang Wayang Klitik didatangi oleh 3 orang asing. Mereka meminta agar dia mengadakan pagelaran wayang klitik di sebuah klenteng di daerah Cilincing pada hari dan tanggal yang mereka sebutkan. 

Entah mengapa Sang Dalang menyanggupi, mau melakukan apa yang mereka pinta. Pada saat Dalang dan rombongan datang, bertemulah mereka dengan keluarga Oey yang terheran-heran dan kaget, karena tidak ada klenteng di tempat tersebut.

Lagi pula didatangi oleh sekelompok orang mau melakukan pertunjukkan yang tidak ada tempat yang mereka maksud, tentu saya akan bereaksi yang sama. 

Jadi keluarga Oey langsung berfikir yang dimaksud dalang adalah papan Sam Kuan Tai Tie. Diberi petunjuklah di mana tempat tersebut, pertunjukkan digelar semalam suntuk. Semenjak itu dijadikan sebagai hari ulang tahun Klenteng.

Sampai saat ini papan nama tersebut masih diletakkan di bagian dalam klenteng. Jadi kalau pertama kali masuk ke tempat ini. Yang ditemui adalah wihara Lalitavistara, baru di bagian dalamnya bisa ditemukan klenteng ini. Tak ketinggalan terdapat ruang penitipan abu juga di tempat ini.

Pada kurun waktu kurang lebih lebih 20 tahun yang lalu, sebelum bangunan ini dipugar. Dimana masih berupa klenteng. Masyarakat tidak mengenal Buddha, Dharma dan Sangha. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun