Mohon tunggu...
Lis Andriani
Lis Andriani Mohon Tunggu... Menulis Santai, Pesan Sampai

Menulis di sela aroma kopi yang menenangkan meski terkadang menulis karena ilham tapi lebih sering karena tagihan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerita Anak: Pesan dari Jejak Misterius (bag.3)

8 Juni 2025   09:29 Diperbarui: 8 Juni 2025   09:33 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesan dari Jejak Misterius. Sumber: Lis Andriani, desined by canva

Menyingkap Jejak yang Hilang

Dengan peta lama sebagai panduan, Raka, Sita, dan Dani mempersiapkan perjalanan mereka. Mereka membawa kompas sederhana, beberapa bekal, dan tentu saja jurnal Raka---tempat setiap petunjuk dan jejak akan dicatat.  

Namun perjalanan tidak semudah yang mereka bayangkan. Hujan turun tiba-tiba, membuat jalan tanah berubah menjadi lumpur licin. Mereka berlindung di bawah pohon besar, menunggu hingga hujan mereda.  

Saat mereka kembali ke jalur yang ditandai, Raka menyadari sesuatu---**bagian dari jejak yang mereka ikuti telah hilang**. Tanah telah tergeser karena air, meninggalkan jalur yang tampak berbeda.  

"Apa yang kita lakukan sekarang?" Dani terlihat cemas.  

Raka menggigit bibirnya, berpikir cepat. "Kita gunakan teknik bayangan. Matahari masih ada. Kita lihat apakah ada petunjuk di antara pepohonan."  

Ia memperhatikan bagaimana sinar matahari memantul di daun-daun, membentuk pola yang tidak biasa. Di salah satu sudut hutan, bayangan pepohonan tampak mirip dengan tanda di peta lama.  

"Kita ke sana," katanya mantap.  

Dengan hati-hati, mereka melangkah ke arah bayangan, mengikuti jalur yang tak terlihat oleh mata biasa---hanya bisa dipecahkan oleh mereka yang memahami jejak.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun