Mohon tunggu...
Lisa Dwi Fatika Sari
Lisa Dwi Fatika Sari Mohon Tunggu... Mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, NIM 24107030070

Perempuan yang menyukai alam, kuliner, dan musik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Nugas di Bjong Ngopi: Tempat Jadul Rasa Nyaman, Ala-Ala Angkringan Versi Kafe

5 Juni 2025   10:11 Diperbarui: 5 Juni 2025   10:11 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku memesan jamu kunir asem. Rasanya segar, sedikit pedas tapi menenangkan. Katanya, biar badan dan hati nggak gampang capek. Sementara Wafi asyik dengan gorengan tahu waliknya, entah kenapa di sini menu gorengan terbilang enak dan berisi penuh, sambil sesekali nyeletuk soal tugas dosen yang "kayaknya dia juga nggak ngerti apa yang dia suruh kita kerjain."

Obrolan kami berputar-putar, dari topik berat kayak mencari studi kasus yang relevan dan quarter life crisis, sampai hal remeh-temeh soal mantan dan timeline Twitter. 

Tapi justru di tempat kayak gini, semua bisa terasa lebih ringan. Atmosfer Bjong Ngopi bikin kita merasa aman buat terbuka dan bercerita. Nggak ada kesan sok-sokan atau gaya mewah, semuanya terasa dekat.

Selain gorengan dan minuman tradisional, menu lain di Bjong Ngopi cukup lengkap. Ada nasi dengan lauk sederhana, kopi tubruk, susu jahe, teh tarik, dan berbagai minuman kekinian juga tersedia. 

Harganya? Murah meriah, ramah banget buat kantong mahasiswa. Jadi nggak heran kalau tempat ini sering penuh anak kuliahan yang datang buat nugas, diskusi, atau sekadar nongkrong sambil cari sinyal hidup di tengah tumpukan tugas.

Suasana Sepi Siang Hari Bjong Ngopi (Sumber: Potret Pribadi)
Suasana Sepi Siang Hari Bjong Ngopi (Sumber: Potret Pribadi)

Fasilitasnya juga nggak kalah nyaman. Ada tempat salat kecil di sudut belakang, stop kontak di hampir tiap meja, dan yang paling penting stafnya ramah. Kadang, mas-mas baristanya ikut nimbrung ngobrol kalau suasana lagi santai. Rasanya kayak main ke rumah sendiri, tapi ada kopi dan WiFi.

Yang menarik, meskipun tempat ini terkesan "jadul" dan serba sederhana, justru di situlah nilai lebihnya. Nggak ada musik kenceng yang ganggu konsentrasi, nggak ada lighting mencolok yang bikin silau. 

Semua serba fungsional, tapi tetap punya sentuhan rasa. Bjong Ngopi seperti perpanjangan dari rumah tempat pulang, tempat berpikir, tempat tertawa, dan tempat merasa nggak sendirian.

Menjelang sore, kami akhirnya mulai benar-benar fokus ngerjain tugas. Entah karena efek kunir asem, suasana, atau semangat saling dorong dari teman-teman, pekerjaan yang tadi terasa berat mulai selesai satu demi satu. Kadang, tempat memang bisa menentukan mood, dan Bjong Ngopi sudah jadi salah satu tempat andalan kami saat kepala mulai penuh.

Selfie Penulis di Lesehan Bjong Ngopi (Sumber: Potret Pribadi)
Selfie Penulis di Lesehan Bjong Ngopi (Sumber: Potret Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun