Aku memesan jamu kunir asem. Rasanya segar, sedikit pedas tapi menenangkan. Katanya, biar badan dan hati nggak gampang capek. Sementara Wafi asyik dengan gorengan tahu waliknya, entah kenapa di sini menu gorengan terbilang enak dan berisi penuh, sambil sesekali nyeletuk soal tugas dosen yang "kayaknya dia juga nggak ngerti apa yang dia suruh kita kerjain."
Obrolan kami berputar-putar, dari topik berat kayak mencari studi kasus yang relevan dan quarter life crisis, sampai hal remeh-temeh soal mantan dan timeline Twitter.Â
Tapi justru di tempat kayak gini, semua bisa terasa lebih ringan. Atmosfer Bjong Ngopi bikin kita merasa aman buat terbuka dan bercerita. Nggak ada kesan sok-sokan atau gaya mewah, semuanya terasa dekat.
Selain gorengan dan minuman tradisional, menu lain di Bjong Ngopi cukup lengkap. Ada nasi dengan lauk sederhana, kopi tubruk, susu jahe, teh tarik, dan berbagai minuman kekinian juga tersedia.Â
Harganya? Murah meriah, ramah banget buat kantong mahasiswa. Jadi nggak heran kalau tempat ini sering penuh anak kuliahan yang datang buat nugas, diskusi, atau sekadar nongkrong sambil cari sinyal hidup di tengah tumpukan tugas.
Fasilitasnya juga nggak kalah nyaman. Ada tempat salat kecil di sudut belakang, stop kontak di hampir tiap meja, dan yang paling penting stafnya ramah. Kadang, mas-mas baristanya ikut nimbrung ngobrol kalau suasana lagi santai. Rasanya kayak main ke rumah sendiri, tapi ada kopi dan WiFi.
Yang menarik, meskipun tempat ini terkesan "jadul" dan serba sederhana, justru di situlah nilai lebihnya. Nggak ada musik kenceng yang ganggu konsentrasi, nggak ada lighting mencolok yang bikin silau.Â
Semua serba fungsional, tapi tetap punya sentuhan rasa. Bjong Ngopi seperti perpanjangan dari rumah tempat pulang, tempat berpikir, tempat tertawa, dan tempat merasa nggak sendirian.
Menjelang sore, kami akhirnya mulai benar-benar fokus ngerjain tugas. Entah karena efek kunir asem, suasana, atau semangat saling dorong dari teman-teman, pekerjaan yang tadi terasa berat mulai selesai satu demi satu. Kadang, tempat memang bisa menentukan mood, dan Bjong Ngopi sudah jadi salah satu tempat andalan kami saat kepala mulai penuh.