Mohon tunggu...
Lintang Sukma Ningrum
Lintang Sukma Ningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lahir di Yogyakarta

Hi, I'm a Gemini zodiac girl!

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Strategi Survival UMKM Sambal di Tengah Pandemi

14 Oktober 2021   14:08 Diperbarui: 15 Oktober 2021   00:20 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Strategi Survival UMKM Sambal Di tengah Pandemi.

Sambal merupakan kata serapan dari bahasa Jawa sambel adalah istilah besar yang dalam kuliner Indonesia merujuk pada saus maupun kondimen pedas. Secara garis besar, sambal berbahan utama cabai yang dilumatkan sehingga keluar kandungan sari cabai dan ditambah bahan-bahan lain seperti garam dan terasi.

Sambal merupakan salah satu unsur khas hidangan Indonesia. Sambal juga ditemukan dalam kuliner Asia Selatan dan Asia Timur. Ada bermacam-macam variasi sambal yang berasal dari berbagai daerah. Salah satu contohnya adalah Sambel Teri.

Sambal dengan campuran teri ini membuat cita rasa pada makanan lebih terasa menggoyahkan, jika kalian ingin mencoba, bisa siapkan alat dan bahan pembuatannya.

Alat dan bahan yang dibutuhkan pun ternayat cukup banyak seperti Kompor, Gas, Penggorengan, Serok , Cobek, Alat tiris. Kemudian bahan yang diperlukan yaitu cabai merah, teri ,tomat, bawang putih, bawang merah,garam, kaldu jamur, daun jeruk.

Pembuatan Sambal Teri ini cukup memakan waktu, awal mula proses pembuatan yaitu Pencucian dan Penirisan bahan, Penggorengan, Haluskan semua bahan, Kemudian Penggorengan kedua, Pendinginan, Terakhir Pengemasan.

Sambel Teri ini banyak diminati oleh kalangan masyarakat di Indonesia tetapi setelah mencuatnya kabar virus Covid-19 ini, banyak UMKM yang terkena dampak akibat virus ini.

Sebagian besar UMKM terkena dampak pandemi covid-19 terutama pada saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)

Tak terkecuali Penjualan Sambal Darkum di Jalan Taman KT 1/263 Yogyakarta.

"Walaupun bukan usaha besar, hanya usaha perorangan. Efek dari pandemi covid ini tetap ada pada usaha sambal saya" Ujar Ibu Sri Marhastuti

Pendiri usaha Sambal Darkum, Sri Marhastuti mengatakan, bahwa semenjak diberlakukannya PPKM,harus berhenti sementara karena tidak ada pesanan masuk sama sekali. Dirinya juga mengatakan “Saya bersyukur karena belum memiliki karyawan, hanya mengerjakan sendiri,dan dibantu oleh anak sendiri, jadi tidak harus memberhentikan karyawan di saat pandemi seperti ini”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun